Dituduh Rencanakan Invasi, Rusia Marah NATO Perkuat Militer Ukraina

Senin, 22 November 2021 - 20:06 WIB
loading...
Dituduh Rencanakan Invasi, Rusia Marah NATO Perkuat Militer Ukraina
Pasukan batalion 130 Pasukan Pertahanan Wilayah Ukraina gelar latihan militer di pinggiran Kyiv, Ukraina, 10 April 2021. Foto/REUTERS/Valentyn Ogirenko
A A A
MOSKOW - Bloomberg melaporkan Amerika Serikat (AS) diduga berbagi intelijen dengan sekutu Eropa, termasuk peta yang menguraikan dugaan "penumpukan" pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

“Laporan media baru-baru ini tentang dugaan invasi Rusia yang akan datang ke Ukraina tidak masuk akal,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (22/11/2021).

"Kami melihat ada kampanye informasi yang ditargetkan ... beberapa surat kabar Amerika terlibat secara aktif dalam hal ini. Ini meningkatkan ketegangan, ini lagi-lagi merupakan upaya, sebenarnya, untuk menghadirkan Federasi Rusia sebagai pihak tertentu yang mengancam proses penyelesaian," papar Peskov kepada wartawan, seraya menambahkan laporan media itu "tidak masuk akal."



Menurut Peskov, Moskow telah memperhatikan dengan serius karena NATO telah membantu Ukraina memperkuat militernya.



"Kiev sendiri sedang membangun kekuatannya, Kiev dibantu untuk membangun kekuatannya. Kiev disuplai dengan sejumlah besar senjata, termasuk senjata modern berteknologi tinggi. Dan semua ini, tentu saja, kami perhatikan dengan penuh perhatian, mengetahui pengaruh signifikan politisi ekstremis di Ukraina," ungkap Peskov.



Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan laporan tidak berdasar yang muncul di media barat mengklaim Moskow menggunakan krisis migrasi saat ini untuk "menyerang" Ukraina. Menurut dia, tuduhan itu tidak lebih dari mitos.

Ini terjadi setelah Bloomberg eksklusif mengatakan pejabat Amerika Serikat telah berbagi intelijen dengan sekutu Eropa yang mencakup peta yang menguraikan dugaan "penumpukan" pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)