Pertama di Dunia, Militer Denmark Terbangkan Pesawat Listrik
loading...
Militer Denmark menerbangkan jet Velis Electro dari produsen Slovenia Pipistrel. Foto/facebook/Forsvaret
A
A
A
KOPENHAGEN - Angkatan Udara Denmark memamerkan pesawat bertenaga listrik terbaru pada Kamis (18/11/2021). Mereka mengatakan penerbangan uji coba sejauh ini membuktikan teknologi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan itu memiliki potensi besar.
Denmark telah memperoleh dua jet Velis Electro dari produsen Slovenia Pipistrel. Itu artinya, Denmark menjadi militer pertama di dunia yang mengoperasikan perangkat keras jenis ini.
“Pesawat ini 100% bebas emisi, sangat sunyi, dan murah untuk dioperasikan,” ungkap Letnan Kolonel Casper Borge Nielsen dari badan pengadaan dan material Kementerian Pertahanan Denmark.
Baca juga: Ngeri, Senjata Nuklir NATO Bisa Dipindahkan dari Jerman ke Eropa Timur
“Tes awal menunjukkan mungkin ada perspektif dalam menggunakan pesawat listrik ketika teknologi menjadi matang," papar dia.
Baca juga: Waspadai Rusia, Swedia Kerahkan Rudal Patriot Pertama yang Lebih Garang
“Denmark telah menyewa pesawat itu selama dua tahun, daripada membelinya, untuk menghindari risiko berakhir dengan peralatan yang tidak dapat kami gunakan,” ujar Borge Nielsen.
Baca juga: Gedung Putih Pecah? Ajudan Wakil Presiden AS Kamala Harris Mundur
Selama masa sewa, Angkatan Udara Denmark berharap mendapatkan wawasan tentang manfaat dan kerugian dari teknologi jet untuk memutuskan bagaimana hal itu dapat diterapkan di masa depan.
Denmark telah memperoleh dua jet Velis Electro dari produsen Slovenia Pipistrel. Itu artinya, Denmark menjadi militer pertama di dunia yang mengoperasikan perangkat keras jenis ini.
“Pesawat ini 100% bebas emisi, sangat sunyi, dan murah untuk dioperasikan,” ungkap Letnan Kolonel Casper Borge Nielsen dari badan pengadaan dan material Kementerian Pertahanan Denmark.
Baca juga: Ngeri, Senjata Nuklir NATO Bisa Dipindahkan dari Jerman ke Eropa Timur
“Tes awal menunjukkan mungkin ada perspektif dalam menggunakan pesawat listrik ketika teknologi menjadi matang," papar dia.
Baca juga: Waspadai Rusia, Swedia Kerahkan Rudal Patriot Pertama yang Lebih Garang
“Denmark telah menyewa pesawat itu selama dua tahun, daripada membelinya, untuk menghindari risiko berakhir dengan peralatan yang tidak dapat kami gunakan,” ujar Borge Nielsen.
Baca juga: Gedung Putih Pecah? Ajudan Wakil Presiden AS Kamala Harris Mundur
Selama masa sewa, Angkatan Udara Denmark berharap mendapatkan wawasan tentang manfaat dan kerugian dari teknologi jet untuk memutuskan bagaimana hal itu dapat diterapkan di masa depan.
Lihat Juga :
