Perusuh US Capitol QAnon Shaman Divonis Penjara Tiga Setengah Tahun

Kamis, 18 November 2021 - 13:34 WIB
loading...
Perusuh US Capitol QAnon Shaman Divonis Penjara Tiga Setengah Tahun
Jacob Chansley dijuluki QAnon Shaman karena penampilannya memakai penutup kepala bertanduk. Foto/REUTERS/metro.co.uk
A A A
WASHINGTON - Hakim federal menjatuhkan hukuman 41 bulan penjara kepada perusuh US Capitol yang dijuluki "QAnon Shaman" dalam serangan mematikan 6 Januari oleh para pengikut mantan Presiden Donald Trump.

Jacob Chansley dijuluki QAnon Shaman karena penampilannya memakai penutup kepala bertanduk.

Jaksa telah meminta Hakim Distrik AS Royce Lamberth menjatuhkan hukuman 51 bulan lebih lama pada Jacob Chansley yang mengaku bersalah pada September.



Terdakwa dianggap menghalangi proses resmi ketika dia dan ribuan orang lainnya menyerbu gedung US Capitol dalam upaya menghentikan Kongres dari sertifikasi Presiden Joe Biden sebagai pemenang pemilu presiden.



Vonis tersebut cocok dengan hukuman yang dijatuhkan hakim pada mantan ahli bela diri campuran yang difilmkan meninju seorang petugas polisi selama kekerasan itu. Ahli bela diri itu pekan lalu dijatuhi hukuman 41 bulan penjara.



Hakim Lamberth mengatakan dia yakin Chansley telah melakukan banyak hal untuk meyakinkan pengadilan bahwa dia "di jalur yang benar." Chansley berpidato panjang lebar sebelum dia dijatuhi hukuman.

Pengacara Chansley meminta hakim untuk hukuman waktu pelayanan untuk klien mereka, yang telah ditahan sejak penangkapannya pada Januari.

Terdakwa muncul di pengadilan memakai jumpsuit penjara hijau tua, dengan janggut dan kepala dicukur.

Selama dalam tahanan, Chansley didiagnosis petugas penjara dengan skizofrenia sementara, gangguan bipolar, depresi, dan kecemasan.

Ketika dia memasukkan pengakuan bersalahnya, Chansley mengatakan dia kecewa Trump tidak memaafkannya.

Trump dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan dibebaskan Senat AS atas tuduhan menghasut kerusuhan 6 Januari karena pidato berapi-api. Saat itu Trump mengatakan kepada para pengikutnya untuk "berjuang seperti neraka".

Empat orang tewas dalam kekerasan tersebut, sementara seorang petugas polisi US Capitol yang diserang oleh pengunjuk rasa meninggal sehari setelah kerusuhan.

Sekitar 140 petugas polisi terluka dalam kerusuhan itu.

Pengacara terdakwa Albert Watkins mengatakan Angkatan Laut AS pada 2006 telah menemukan Chansley menderita gangguan kepribadian tetapi tetap menyatakan dia "layak untuk bertugas."
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)