Jual 130 Perempuan, Pria Afghanistan Dicokok Taliban
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban telah menangkap seorang pria karena diduga menjual ratusan perempuan di Afghanistan utara dengan modus menipu korbannya agar percaya bahwa mereka akan menikah dengan orang kaya.
Kepala polisi provinsi Taliban, Damullah Seraj, mengatakan pria itu ditangkap di provinsi Jawzjan utara pada Senin malam.
"Kami masih dalam tahap awal penyelidikan. Kami berharap bisa mengetahui lebih lanjut tentang kasus ini nanti," katanya seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (17/11/2021).
Mohammad Sardar Mubariz, seorang kepala polisi distrik di Jawzjan, mengatakan kepada AFP bahwa pria itu menargetkan para perempuan miskin yang putus asa untuk memperbaiki kondisi mereka.
Setelah mengatakan bahwa dia akan menemukan mereka dengan suami yang kaya, dia akan memindahkan mereka ke provinsi lain di mana mereka malah dijual sebagai budak.
Pria itu diduga memperdagangkan sekitar 130 wanita dengan cara ini.
Kejahatan, nepotisme dan korupsi bukanlah hal baru di Afghanistan tetapi meningkatnya kemiskinan merusak klaim legitimasi pemerintah Taliban.
Sejak mereka kembali berkuasa sekitar tiga bulan lalu, Taliban berusaha menahan serentetan kejahatan seperti perampokan dan penculikan di kota-kota besar.
Pada hari Selasa juga, Kementerian Dalam Negeri Taliban mengatakan 60 orang - termasuk anggota departemen paspor - ditangkap karena memalsukan dokumen untuk mendapatkan paspor.
Pihak kementerian mengatakan untuk sementara menutup kantor paspor di Kabul untuk pemeliharaan.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
Kepala polisi provinsi Taliban, Damullah Seraj, mengatakan pria itu ditangkap di provinsi Jawzjan utara pada Senin malam.
"Kami masih dalam tahap awal penyelidikan. Kami berharap bisa mengetahui lebih lanjut tentang kasus ini nanti," katanya seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (17/11/2021).
Mohammad Sardar Mubariz, seorang kepala polisi distrik di Jawzjan, mengatakan kepada AFP bahwa pria itu menargetkan para perempuan miskin yang putus asa untuk memperbaiki kondisi mereka.
Setelah mengatakan bahwa dia akan menemukan mereka dengan suami yang kaya, dia akan memindahkan mereka ke provinsi lain di mana mereka malah dijual sebagai budak.
Pria itu diduga memperdagangkan sekitar 130 wanita dengan cara ini.
Kejahatan, nepotisme dan korupsi bukanlah hal baru di Afghanistan tetapi meningkatnya kemiskinan merusak klaim legitimasi pemerintah Taliban.
Sejak mereka kembali berkuasa sekitar tiga bulan lalu, Taliban berusaha menahan serentetan kejahatan seperti perampokan dan penculikan di kota-kota besar.
Pada hari Selasa juga, Kementerian Dalam Negeri Taliban mengatakan 60 orang - termasuk anggota departemen paspor - ditangkap karena memalsukan dokumen untuk mendapatkan paspor.
Pihak kementerian mengatakan untuk sementara menutup kantor paspor di Kabul untuk pemeliharaan.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
(ian)