Bos Media China: Australia Lebih Baik Bersiap Dikorbankan AS dan Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemimpin redaksi Global Times, media pemerintah China , mengatakan Australia lebih baik bersiap untuk dikorbankan oleh Amerika Serikat (AS) dan Taiwan . Menurutnya, itu pilihan Canberra karena sudah menyatakan akan membela Taipei jika diserang Beijing.
Bos media tersebut, Hu Xijin, mengatakan Canberra seharusnya lebih siap mengorbankan para tentaranya untuk serangan balasan yang akan segera terjadi.
Komentar itu sebagai respons atas pernyataan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton yang bersumpah untuk mendukung Amerika dalam membela Taipei.
“Jika pasukan Australia datang untuk berperang di Selat Taiwan, tidak terbayangkan bahwa China tidak akan melakukan serangan berat terhadap mereka dan fasilitas militer Australia yang mendukung mereka,” kata Xijin via akun media sosialnya pada hari Minggu, yang dilansir Russia Today, Senin (15/11/2021).
"Jadi Australia lebih baik bersiap untuk berkorban bagi pulau Taiwan dan AS," katanya lagi.
Pemerintah Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjadi semakin bermusuhan dengan China dan telah berulang kali mengacu pada konflik dan perang.
Pemerintah Morrison juga telah meningkatkan kerja sama Australia dengan Amerika Serikat, merusak hubungannya yang sebelumnya baik dengan China—perubahan kebijakan luar negeri yang telah dikritik oleh mantan perdana menteri Australia Paul Keating, Kevin Rudd, dan Malcolm Turnbull.
Pekan lalu, Keating memperingatkan bahwa Australia tidak boleh ditarik ke dalam keterlibatan militer atas Taiwan, yang disponsori AS atau sebaliknya. "Taiwan bukan kepentingan Australia yang vital," katanya.
Keating juga menuduh kebijakan luar negeri Australia dipengaruhi oleh "hantu-hantu" di badan-badan intelijen dan membandingkan kesepakatan kontroversial Morrison dengan AS dan Inggris untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dengan "melempar beberapa tusuk gigi ke gunung".
Bos media tersebut, Hu Xijin, mengatakan Canberra seharusnya lebih siap mengorbankan para tentaranya untuk serangan balasan yang akan segera terjadi.
Komentar itu sebagai respons atas pernyataan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton yang bersumpah untuk mendukung Amerika dalam membela Taipei.
“Jika pasukan Australia datang untuk berperang di Selat Taiwan, tidak terbayangkan bahwa China tidak akan melakukan serangan berat terhadap mereka dan fasilitas militer Australia yang mendukung mereka,” kata Xijin via akun media sosialnya pada hari Minggu, yang dilansir Russia Today, Senin (15/11/2021).
"Jadi Australia lebih baik bersiap untuk berkorban bagi pulau Taiwan dan AS," katanya lagi.
Pemerintah Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjadi semakin bermusuhan dengan China dan telah berulang kali mengacu pada konflik dan perang.
Pemerintah Morrison juga telah meningkatkan kerja sama Australia dengan Amerika Serikat, merusak hubungannya yang sebelumnya baik dengan China—perubahan kebijakan luar negeri yang telah dikritik oleh mantan perdana menteri Australia Paul Keating, Kevin Rudd, dan Malcolm Turnbull.
Pekan lalu, Keating memperingatkan bahwa Australia tidak boleh ditarik ke dalam keterlibatan militer atas Taiwan, yang disponsori AS atau sebaliknya. "Taiwan bukan kepentingan Australia yang vital," katanya.
Keating juga menuduh kebijakan luar negeri Australia dipengaruhi oleh "hantu-hantu" di badan-badan intelijen dan membandingkan kesepakatan kontroversial Morrison dengan AS dan Inggris untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dengan "melempar beberapa tusuk gigi ke gunung".
(min)