Taliban Berkuasa, Bioskop di Afghanistan Merana Tak Lagi Bisa Putar Film
loading...
A
A
A
Namun ketika dia pulang kerja, mereka sering pergi bersama ke Ariana untuk menonton film Bollywood. Setelah bertahun-tahun pemerintahan komunis, itu adalah era yang lebih sekuler daripada dekade terakhir, setidaknya untuk elit perkotaan yang sempit.
“Kami tidak berhijab saat itu,” kata Niazai, yang sekarang berusia akhir 50-an, merujuk pada jilbab. “Banyak pasangan pergi ke bioskop dan bahkan tidak ada bagian terpisah. Anda bisa duduk di mana pun Anda mau,” lanjutnya.
Ariana sempat rusak berat, bersama dengan sebagian besar lingkungan sekitarnya akibat pemboman dan baku tembak yang sering terjadi. Gedung bioskop itu juga sempat terbengkalai dalam reruntuhan selama bertahun-tahun, ketika Taliban mengusir mujahidin dan mengambil alih Kabul pada tahun 1996.
Kebangkitan Ariana terjadi setelah penggulingan Taliban dalam invasi pimpinan AS tahun 2001. Pemerintah Prancis membantu membangun kembali bioskop pada tahun 2004, bagian dari banjir miliaran dolar bantuan internasional yang berusaha untuk membentuk kembali Afghanistan selama 20 tahun ke depan.
Kini, bioskop Ariana kembali merana. Deretan kursinya akan terus kosong hingga Taliban mengizinkan bioskop kembali beroperasi. Jika saat itu tiba, warga Afghanistan akan berbondong-bondong kembali datang ke bioskop Ariana.
(esn)