Rusia Klaim S-550 Lebih Efisien Cegat ICBM Ketimbang THAAD dan Aegis Milik AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sedang mengembangkan sistem pertahanan udara baru berbasis sistem pertahan S-500 Prometheus yang canggih. Sistem ini dirancang untuk menghancurkan target musuh dalam jarak sekitar 600 kilometer.
"S-550 Rusia akan menjadi rudal operasi khusus bergerak (mobile) pertama di dunia dan sistem pertahanan wilayah udara yang mampu secara efektif menghancurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ," ucap dua sumber di kompleks industri militer kepada kantor berita Ria Novosti yang dinukil Sputnik, Minggu (14/11/2021).
Saat ini, Rusia dan Amerika Serikat (AS) memiliki sistem pertahanan rudal khusus yang dapat menembak jatuh hulu ledak ICBM dengan presisi tinggi, tetapi sistem tersebut tidak bergerak dan berbasis di silo.
Salah satu orang dalam mengatakan bahwa sistem permukaan-ke-udara baru sedang dikembangkan sebagai versi upgrade dari sistem rudal anti-balistik S-500 Prometheus.
“Kemampuan S-550 untuk mencegat hulu ledak rudal balistik musuh, terutama rudal antarbenua, serta senjata serangan luar angkasa akan lebih besar dari kemampuan S-400 dan S-500, serta pertahanan udara THAAD dan Aegis AS yang dilengkapi dengan rudal 3M-3 Block IIB," ungkap orang dalam itu.
Pernyataan ini dikonfirmasi oleh sumber lain, yang menambahkan bahwa pengembangan sistem baru saat ini berada pada tahap lanjutan.
Pernyataan itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini bahwa sistem pertahanan udara S-550 baru sedang dikembangkan di negara itu.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu membuat penekanan khusus pada pentingnya mengembangkan sistem pertahanan rudal canggih buatan dalam negeri, termasuk S-500 dan S-550, serta mengirimkannya ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Sistem rudal S-500 Promotheus adalah sistem rudal permukaan-ke-udara generasi berikutnya milik Rusia dengan jangkauan sekitar 600 kilometer, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, serta rudal jelajah hipersonik dan pesawat terbang.
"S-550 Rusia akan menjadi rudal operasi khusus bergerak (mobile) pertama di dunia dan sistem pertahanan wilayah udara yang mampu secara efektif menghancurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ," ucap dua sumber di kompleks industri militer kepada kantor berita Ria Novosti yang dinukil Sputnik, Minggu (14/11/2021).
Saat ini, Rusia dan Amerika Serikat (AS) memiliki sistem pertahanan rudal khusus yang dapat menembak jatuh hulu ledak ICBM dengan presisi tinggi, tetapi sistem tersebut tidak bergerak dan berbasis di silo.
Salah satu orang dalam mengatakan bahwa sistem permukaan-ke-udara baru sedang dikembangkan sebagai versi upgrade dari sistem rudal anti-balistik S-500 Prometheus.
“Kemampuan S-550 untuk mencegat hulu ledak rudal balistik musuh, terutama rudal antarbenua, serta senjata serangan luar angkasa akan lebih besar dari kemampuan S-400 dan S-500, serta pertahanan udara THAAD dan Aegis AS yang dilengkapi dengan rudal 3M-3 Block IIB," ungkap orang dalam itu.
Pernyataan ini dikonfirmasi oleh sumber lain, yang menambahkan bahwa pengembangan sistem baru saat ini berada pada tahap lanjutan.
Pernyataan itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini bahwa sistem pertahanan udara S-550 baru sedang dikembangkan di negara itu.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu membuat penekanan khusus pada pentingnya mengembangkan sistem pertahanan rudal canggih buatan dalam negeri, termasuk S-500 dan S-550, serta mengirimkannya ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Sistem rudal S-500 Promotheus adalah sistem rudal permukaan-ke-udara generasi berikutnya milik Rusia dengan jangkauan sekitar 600 kilometer, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, serta rudal jelajah hipersonik dan pesawat terbang.
(ian)