Gantikan Putrinya yang Tak Punya Rahim, Wanita 54 Tahun Hamil Calon Cucunya

Sabtu, 13 November 2021 - 13:27 WIB
loading...
A A A
“Tetapi setelah bertemu dengan suami saya sekarang, Clayde (28), pada tahun 2015, saya tahu saya ingin memulai sebuah keluarga dan menjadi seorang ibu," katanya.

“Syukurlah dia selalu sangat mendukung saya dan mengatakan kami akan menjadi orang tua suatu hari nanti, apa pun yang terjadi."

“Kami memeriksa surrogacy dan menemukan seorang sukarelawan di luar negeri di Kanada melalui agen bernama Allison pada Januari 2019," paparnya.

“Kami mengenalnya secara virtual selama sembilan bulan, sebelum terbang ke sana pada September 2019 untuk bertemu langsung dengannya," katanya.

“Tak lama setelah pulang ke Australia, kami melanjutkan transfer pertama yang gagal, tetapi yang kedua berhasil dan Allison hamil pada Desember 2019," lanjut dia.

“Tetapi pada Maret 2020, dokter memberi tahu kami bahwa bayi perempuan kami tidak memiliki ginjal dan tidak dapat bertahan hidup," imbuh dia.

“Semua orang patah hati, dan setelah itu saya merasa ingin menyerah saja. Kemudian begitu pandemi dimulai, perjalanan ke luar negeri dilarang, jadi semuanya terasa tidak mungkin.”

Maree mengatakan dia sedih melihat putrinya menderita tetapi tidak pernah membayangkan dia bisa menjadi sukarelawan untuk menjadi ibu pengganti, karena dia percaya dia akan dianggap "terlalu tua" untuk hamil.

Tetapi setelah penelitian ekstensif, nasihat hukum, pemeriksaan medis dan penilaian psikologis, dokter menganggap itu mungkin.

Karena Maree sudah mengalami menopause, dia diberi obat untuk membalikkan proses dan menebalkan lapisan rahimnya untuk mempersiapkan kehamilan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)