Soal Maju di Pilpres 2024, Ini Kata Trump
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sejak lengser dari kursi presiden pada Januari lalu, Donald Trump tetap aktif dalam kancah perpolitikan Amerika Serikat (AS). Ia kerap mengadakan sejumlah pertemuan publik, mendukung kandidat gubernur dan politisi konservatif lain, dan secara teratur menggoda konstituen AS tentang potensi rematch pada pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024.
Terkait pilpres AS , tampaknya telah menjadi ritual bagi pria berusia 75 tahun itu untuk membuat semua orang tegang. Terbaru, ia menyatakan mungkin akan menunggu sampai setelah pemilu sela pada 2022 untuk mengumumkan apakah ia akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump sekali lagi menyatakan bahwa dia pasti memikirkannya dan akan mengumumkan keputusannya.
"Saya pikir banyak orang akan sangat senang, terus terang, dengan keputusan itu, dan mungkin akan mengumumkannya setelah pemilu sela," ujarnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (9/11/2021).
Jadwal itu, menurut mantan presiden, mungkin waktu yang tepat.
"Itu tidak berarti saya akan melakukannya," kata Trump, tentang apakah dia akan tetap pada keputusannya itu. "Itu mungkin (waktu yang) tepat, tetapi banyak orang menunggu keputusan itu dibuat," imbuhnya.
Menurut Trump, sejumlah tokoh yang berpikir untuk maju sebagai calon presiden tengah menunggu keputusannya itu.
"Karena mereka tidak akan lari (maju sebagai capres) jika saya berlari," cetusnya.
Dia juga mengatakan bahwa saingan potensialnya di dalam partai Republik semuanya sangat terkenal. Namun mereka akan mundur jika ia maju sebagai capres.
"Hampir semua dari mereka mengatakan jika saya mencalonkan, mereka tidak akan pernah mencalonkan diri," katanya.
"Dan itu bagus, terutama karena itu menunjukkan loyalitas dan rasa hormat yang tinggi," tambahnya.
Mengenai calon pasangannya, Trump menyatakan bahwa Partai Republik memiliki banyak orang hebat. Ketika ditanya apakah dia akan mempertimbangkan Gubernur Florida Ron DeSantis sebagai calon wakil presidennya, Trump menjawab: "Dia pria yang baik, tetapi kami memiliki banyak orang hebat. Dia baik."
Menariknya, dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah dia akan mempertimbangkan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, mantan presiden tersebut menyebut perempuan berusia 49 tahun itu adalah sosok yang baik namun terkadang "keluar jalur."
"Dia bilang dia tidak akan pernah maju (sebagai capres) jika saya maju, yang menurut saya merupakan tanda hormat yang baik," kata Trump.
"Saya sangat baik padanya, saya pikir dia melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan apa yang dia lakukan dengan PBB. Dia melakukan pekerjaan yang sangat baik," ia menambahkan.
Namun demikian, mantan presiden itu mengatakan bahwa Partai Republik memiliki begitu banyak orang yang ia anggap baik dan yang akan menjadi hebat untuk itu.
"Jadi, kan, masih terlalu dini untuk membicarakannya," tutupnya.
Pada bulan September, Trump juga pernah ditanya tentang rencananya pada 2024 oleh Fox News. Saat itu dia mengklaim bahwa dia tidak melihat opsi lain selain dirinya sendiri yang mencalonkan diri.
"Saya tidak berpikir kita akan punya pilihan," kata Trump. "Ini mencapai titik di mana kita benar-benar tidak punya pilihan," sambungnya.
Sementara itu, turunnya dukungan terhadap Biden pada tahun pertama pemerintahannya telah memecahkan rekor di antara semua presiden baru-baru ini. Menurut satu jajak pendapat, dukungan terhadap presiden dari Partai Demokrat itu tidak melebihi 38%, sementara lebih dari dua pertiga warga Amerika tidak ingin Biden terpilih kembali saat ini.
Selain itu, jajak pendapat Marist Institute for Public Opinion menunjukkan, Partai Republik cenderung menilai peluang mereka untuk memenangkan pemilihan presiden pada 2024 dengan mantan presiden Trump di lebih tinggi daripada Partai Demokrat menilai peluang mereka dengan Biden sebagai calonnya.
Terkait pilpres AS , tampaknya telah menjadi ritual bagi pria berusia 75 tahun itu untuk membuat semua orang tegang. Terbaru, ia menyatakan mungkin akan menunggu sampai setelah pemilu sela pada 2022 untuk mengumumkan apakah ia akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump sekali lagi menyatakan bahwa dia pasti memikirkannya dan akan mengumumkan keputusannya.
"Saya pikir banyak orang akan sangat senang, terus terang, dengan keputusan itu, dan mungkin akan mengumumkannya setelah pemilu sela," ujarnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (9/11/2021).
Jadwal itu, menurut mantan presiden, mungkin waktu yang tepat.
"Itu tidak berarti saya akan melakukannya," kata Trump, tentang apakah dia akan tetap pada keputusannya itu. "Itu mungkin (waktu yang) tepat, tetapi banyak orang menunggu keputusan itu dibuat," imbuhnya.
Menurut Trump, sejumlah tokoh yang berpikir untuk maju sebagai calon presiden tengah menunggu keputusannya itu.
"Karena mereka tidak akan lari (maju sebagai capres) jika saya berlari," cetusnya.
Dia juga mengatakan bahwa saingan potensialnya di dalam partai Republik semuanya sangat terkenal. Namun mereka akan mundur jika ia maju sebagai capres.
"Hampir semua dari mereka mengatakan jika saya mencalonkan, mereka tidak akan pernah mencalonkan diri," katanya.
"Dan itu bagus, terutama karena itu menunjukkan loyalitas dan rasa hormat yang tinggi," tambahnya.
Mengenai calon pasangannya, Trump menyatakan bahwa Partai Republik memiliki banyak orang hebat. Ketika ditanya apakah dia akan mempertimbangkan Gubernur Florida Ron DeSantis sebagai calon wakil presidennya, Trump menjawab: "Dia pria yang baik, tetapi kami memiliki banyak orang hebat. Dia baik."
Menariknya, dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah dia akan mempertimbangkan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, mantan presiden tersebut menyebut perempuan berusia 49 tahun itu adalah sosok yang baik namun terkadang "keluar jalur."
"Dia bilang dia tidak akan pernah maju (sebagai capres) jika saya maju, yang menurut saya merupakan tanda hormat yang baik," kata Trump.
"Saya sangat baik padanya, saya pikir dia melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan apa yang dia lakukan dengan PBB. Dia melakukan pekerjaan yang sangat baik," ia menambahkan.
Namun demikian, mantan presiden itu mengatakan bahwa Partai Republik memiliki begitu banyak orang yang ia anggap baik dan yang akan menjadi hebat untuk itu.
"Jadi, kan, masih terlalu dini untuk membicarakannya," tutupnya.
Pada bulan September, Trump juga pernah ditanya tentang rencananya pada 2024 oleh Fox News. Saat itu dia mengklaim bahwa dia tidak melihat opsi lain selain dirinya sendiri yang mencalonkan diri.
"Saya tidak berpikir kita akan punya pilihan," kata Trump. "Ini mencapai titik di mana kita benar-benar tidak punya pilihan," sambungnya.
Sementara itu, turunnya dukungan terhadap Biden pada tahun pertama pemerintahannya telah memecahkan rekor di antara semua presiden baru-baru ini. Menurut satu jajak pendapat, dukungan terhadap presiden dari Partai Demokrat itu tidak melebihi 38%, sementara lebih dari dua pertiga warga Amerika tidak ingin Biden terpilih kembali saat ini.
Selain itu, jajak pendapat Marist Institute for Public Opinion menunjukkan, Partai Republik cenderung menilai peluang mereka untuk memenangkan pemilihan presiden pada 2024 dengan mantan presiden Trump di lebih tinggi daripada Partai Demokrat menilai peluang mereka dengan Biden sebagai calonnya.
(ian)