Baghdad Siaga Tingkat Tinggi Menyusul Upaya Pembunuhan Terhadap PM Irak

Minggu, 07 November 2021 - 19:32 WIB
loading...
Baghdad Siaga Tingkat...
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi selamat dari upaya pembunuhan. Foto/The Times of Israel
A A A
BAGHDAD - Tentara dan dinas keamanan Irak melakukan pengerahan besar-besaran di pusat kota Baghdad pada Minggu (7/11/2021) pagi. Itu terjadi setelah adanya upaya pembunuhan yang gagal terhadap Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi.

Helikopter militer, unit infanteri dan pasukan lapis baja dikerahkan di sekitar Zona Hijau, lingkungan keamanan tinggi di Ibu Kota Irak yang menampung sebagian besar kedutaan dan gedung pemerintah.

Sumber-sumber di dinas keamanan mengatakan bahwa Kadhimi bertemu dengan para pemimpin senior militer dan keamanan untuk membahas situasi yang berkembang.

“Rudal dan drone pengecut tidak akan membangun tanah air kita atau masa depan kita,” al-Kadhimi mengumumkan dalam sebuah pernyataan video.

"Kami bekerja untuk membangun tanah air ini dan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Irak melalui penghormatan terhadap negara dan lembaga-lembaganya, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi rakyat Irak," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby.



Upaya pembunuhan terhadap perdana menteri Irak terjadi pada Minggu pagi, kata dinas keamanan Irak.

Kediamannya di Zona Hijau menjadi sasaran serangan drone. Beberapa anggota pengawal pribadi Khadhimi terluka, tetapi PM Irak itu tidak terluka dalam insiden tersebut.

Sumber di dinas keamanan Irak mengatakan kepada Al Araby bahwa insiden itu sedang diselidiki oleh unit kontra-terorisme Irak.



Drone bermuatan bahan peledak adalah drone artisanal yang mirip dengan yang digunakan oleh milisi bersenjata untuk menargetkan pangkalan Amerika. Menurut sumber yang sama, drone diluncurkan dari sekitar Zona Hijau.

Presiden Irak Barham Salih mengecam serangan teror terhadap Perdana Menterinya, menyebutnya kejahatan keji terhadap Irak dan mendesak persatuan dalam menghadapi kekuatan jahat yang membahayakan keamanan negara dan keselamatan rakyatnya.

Serangan itu terjadi setelah aksi protes keras di Baghdad atas hasil pemilihan umum, yang diadakan Oktober ini. Aksi protes dipimpin oleh faksi-faksi pro-Iran bersenjata lengkap, yang telah kehilangan banyak kekuasaan parlementer mereka setelah pemungutan suara.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1962 seconds (0.1#10.140)