Internet Terancam Mati Total, Warga Lebanon Kian Marah pada Pemerintah

Minggu, 07 November 2021 - 04:00 WIB
loading...
Internet Terancam Mati...
Warga Lebanon kian frustasi pada kebijakan pemerintah. FOTO/Reuters
A A A
BEIRUT - Warga Lebanon yang tinggal di dalam dan luar negeri kian kecewa dan marah pada pemerintah negara tersebut. Mereka khawatir kehilangan kontak dengan keluarga mereka jika Internet benar-benar mati total karena masalah energi dan minimnya keuangan negara.

Pertengahan pekan ini, Direktur Jenderal perusahaan telekomunikasi Ogero, Imad Kreidieh, memperingatkan, bahwa layanan Internet Lebanon bisa mati dalam waktu 10 hari ke depan karena kekurangan dolar AS dan jumlah solar yang tidak mencukupi untuk menjaga stasiun siaran dan generator cadangan tetap beroperasi.



Sejak Juni, perusahaan listrik Electricite du Liban hanya mampu mengamankan listrik selama beberapa jam sehari untuk institusi dan rumah tangga, terutama setelah subsidi pemerintah untuk solar dicabut, dan harga bahan bakar terus meningkat. Bahan bakar hanya tersedia dalam dolar dan dengan harga pasar gelap.

“Anggaran Ogero dalam pound Lebanon, yang telah mendevaluasi terhadap dolar, membuat perusahaan tidak dapat memperoleh mata uang yang dibutuhkan untuk membeli solar dalam jumlah yang dibutuhkan,” kata Kreidieh, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (6/11/2021).

Situasi ini telah menyebabkan ekspatriat Lebanon di Teluk dan Eropa menyalahkan Beirut. Bankir perusahaan yang berbasis di UEA, Rana Arbid, mengatakan, bahwa jika Internet runtuh, maka dia juga akan runtuh.



Dia menuduh pemerintah di Beirut "tidak bertanggung jawab dan tidak berguna". Ia juga menyalahkan elit penguasa karena membahayakan kehidupan masyarakat dan sarana komunikasi. “Tidak ada Internet berarti tidak ada saluran yang menghubungkan orang bersama-sama, terutama bagi kami orang Lebanon yang tinggal di luar negeri,” katanya.

Najib Youssef, seorang manajer penjualan yang berbasis di Jerman, menyalahkan “pemerintah dan administrasi yang tidak produktif” karena memutuskan hubungan diaspora dari keluarga mereka.

“Pemerintahan ini sama seperti sebelumnya, kabinet tidak subur. Sejauh ini, ia telah gagal dalam mengelola negara. Ini telah berpartisipasi dalam membunuh semua sektor jasa termasuk telekomunikasi,” ujarnya.



Nada Khalil, warga Lebanon yang tinggal di Istanbul, Turki sejak kemerosotan ekonomi Lebanon dimulai pada 2020, mengatakan, bahwa mereka yang berkuasa bukanlah penguasa. "Mereka adalah sekelompok pencuri serakah yang mengenakan jas dan membunuh kita secara perlahan," ujar Khalil.

“Peringatan konstan tentang runtuhnya Internet telah berlangsung dan mereka selalu menyalahkan kekurangan bahan bakar dan dolar. Ini tidak lebih dari bentuk pemerasan murahan untuk menutupi upaya mereka menaikkan tarif seperti di sebagian besar sektor produktif,” tambah Khalil.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Para Tentara Israel...
Para Tentara Israel Jual Barang Jarahan yang Dicuri dari Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Mossad Kirim 500 Pager...
Mossad Kirim 500 Pager ke Lebanon sebelum Serangan 7 Oktober
Jet Tempur Israel Bombardir...
Jet Tempur Israel Bombardir Lebanon, Berkeliaran di Atas Pemakaman Nasrallah
Jet Tempur Israel Sebar...
Jet Tempur Israel Sebar Teror saat Pemakaman Pemimpin Hizbullah
Jelang Pemakaman Hassan...
Jelang Pemakaman Hassan Nasrallah, Israel Serang Lebanon
Hizbullah akan Gelar...
Hizbullah akan Gelar Pemakaman Massal untuk Nasrallah, 5 Bulan setelah Dirudal Israel
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved