Sistem Misil Suriah Pukul Mundur Serangan Rudal Israel di Hama
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Militer Suriah dengan sistem pertahanan udaranya menembak jatuh beberapa rudal Israel di atas kota Masyaf, Provinsi Hama, Kamis malam atau Jumat (5/6/2020) dini hari. Media pemerintah melaporkan sistem misil tersebut berhasil memukul mundur serangan rezim Zionis.
"Sistem pertahanan udara kami merespons serangan Israel terhadap Masyaf di Hama," tulis kantor berita negara Suriah, SANA, seperti dikutip Reuters.
Serangan misil ini terjadi ketika Israel sedang gencar menyerang target-target Iran di Suriah dalam dua bulan terakhir ini. (Baca: Suriah Tembak Jatuh Rudal-rudal Israel di Palmyra )
Menurut laporan SANA, rudal-rudal musuh menyerang pinggiran kota Masyaf. Media itu juga mem-posting video respons sistem pertahanan udara Suriah terhadap apa yang mereka sebut sebagai "agresi Israel".
Tak ada korban luka maupun jiwa dalam serangan ini. Menurut media pemerintah Suriah, serangan terbaru tersebut hanya mengakibatkan kerusakan materi.
Media Lebanon sebelumnya melaporkan ada pelanggaran wilayah udara Lebanon oleh pesawat Israel yang terbang di ketinggian rendah. Namun, militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut.
"Sistem pertahanan udara kami merespons serangan Israel terhadap Masyaf di Hama," tulis kantor berita negara Suriah, SANA, seperti dikutip Reuters.
Serangan misil ini terjadi ketika Israel sedang gencar menyerang target-target Iran di Suriah dalam dua bulan terakhir ini. (Baca: Suriah Tembak Jatuh Rudal-rudal Israel di Palmyra )
Menurut laporan SANA, rudal-rudal musuh menyerang pinggiran kota Masyaf. Media itu juga mem-posting video respons sistem pertahanan udara Suriah terhadap apa yang mereka sebut sebagai "agresi Israel".
Tak ada korban luka maupun jiwa dalam serangan ini. Menurut media pemerintah Suriah, serangan terbaru tersebut hanya mengakibatkan kerusakan materi.
Media Lebanon sebelumnya melaporkan ada pelanggaran wilayah udara Lebanon oleh pesawat Israel yang terbang di ketinggian rendah. Namun, militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut.
(min)