Bukan 2, Tukang Listrik RS Ini Ternyata Telah Memerkosa 99 Mayat Wanita

Jum'at, 05 November 2021 - 14:50 WIB
loading...
Bukan 2, Tukang Listrik...
David Fuller (kanan), tukang listrik rumah sakit di Inggris yang telah memerkosa 99 mayat wanita di kamar mayat. Foto/The Sun
A A A
LONDON - David Fuller (67), tukang listrik rumah sakit (RS) di Inggris diadili atas tuduhan membunuh dua wanita dan memerkosa jasad korban pada 1987. Dalam persidangan terungkap bahwa dia sudah memerkosa 99 mayat wanita di kamar mayat RS selama periode 2008 hingga November 2020.

Para korban sang nekrofilia ini termasuk anak berusia sembilan tahun hingga wanita berusia 100 tahun.



Fuller membunuh Wendy Knell dan Caroline Pierce di flat para korban di Kent pada tahun 1987. Itu tercatat sebagai salah satu kasus pembunuhan ganda lama di Inggris yang baru terungkap dan dikenal sebagai "Pembunuhan Bedsit".

Menurut The Sun, Fuller, yang muncul di pengadilan hari Kamis (4/11/2021), dihadapkan dengan dua tuduhan pembunuhan, membukamaskernya dan menjawab "bersalah" untuk keduanya.

Wendy Knell dan Caroline Pierce tinggal sendirian di flat lantai dasar yang jaraknya kurang dari satu mil di Tunbridge Wells (2 mil dari tempat Fuller tinggal bersama istrinya saat itu) dan bekerja di kota—meskipun kedua korban tidak saling mengenal.

Knell (25) ditemukan tewas di tempat tidurnya yang berlumuran darah pada pagi hari tanggal 23 Juni 1987.

Ada tanda-tanda bekas hantaman benda tumpul di kepalanya dan luka cekik di leher. Detektif menemukan bukti serangan seksual keji yang dilakukan setelah kematiannya.

Pierce (20) hilang setelah diturunkan dengan taksi di luar rumahnya pada 24 November tahun yang sama dan tubuh telanjangnya kemudian ditemukan di tanggul berisi air di St Mary-in-the-Marsh pada 15 Desember 1987.

Media Inggris itu menambahkan bahwa tetangga diduga mendengar "jeritan teror bernada tinggi".

Kejahatan Fuller terungkap ketika polisi menemukan empat hard drive yang dikemas dengan jutaan gambar dan video tidak senonoh dari "kebejatan yang tak terbayangkan".

File-file itu termasuk tindakan necrophilia-nya sendiri, yang dilakukan di dua kamar mayat saat dia bekerja untuk Maidstone dan Tunbridge Wells NHS Trust.

Selama kejahatannya dari 2008 hingga November 2020, Fuller dilaporkan telah menggunakan Facebook untuk melacak orang-orang yang telah dia nodai untuk belajar tentang kehidupan mereka.



Meskipun hukum Inggris mengizinkan hukum maksimum hanya dua tahun penjara karena penyalahgunaan mayat wanita oleh Fuller, ia kemungkinan akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup untuk pembunuhan Knell dan Pierce.

Fuller telah mengakui 51 pelanggaran lainnya, termasuk 44 dakwaan yang berkaitan dengan korban tewas.

Tuduhan termasuk penetrasi seksual mayat, memiliki gambar porno ekstrem yang melibatkan gangguan seksual dengan mayat dan mengambil gambar tidak senonoh anak-anak.

Satu tuduhan saja berhubungan dengan 25 wanita yang meninggal.

Fuller saat ini ditahan di Penjara Belmarsh dengan keamanan tinggi di London.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Duncan Aitkinson mengatakan petugas yang terlatih khusus membantu semua keluarga korban melalui masa-masa yang sangat sulit untuk menyiapkan pernyataan tentang dampaknya.

Libby Clark dari Crown Prosecution Service (CPS), yang membawa penuntutan di Inggris dan Wales, mengatakan: "Kejahatan David Fuller yang sangat menyedihkan tidak seperti yang lain yang pernah saya temui dalam karier saya dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hukum Inggris."

“Pria yang sangat berbahaya ini telah menimbulkan penderitaan yang tak terbayangkan pada keluarga yang tak terhitung jumlahnya dan dia hanya mengakui rahasianya yang telah lama dipegangnya ketika dihadapkan dengan banyak bukti," ujarnya.

“Fuller, dengan rasa hak seksualnya yang tidak terkendali, memperlakukan Wendy Knell dan Caroline Pierce dengan sangat bejat. Kedua wanita itu hanya di rumah atau kembali dari kerja ketika dia menyergap mereka," paparnya.

“Keluarga mereka tidak pernah menyerah untuk mencapai keadilan bahkan ketika semua harapan tampak hilang. Pikiran saya bersama mereka hari ini dan semua keluarga perempuan dan anak perempuan yang hidupnya telah dipersingkat oleh kekerasan yang tidak masuk akal," imbuh dia.

“Kejahatan mengerikan Fuller tidak berakhir dengan pembunuhan ini dan dia terus menyalahgunakan posisi kepercayaannya sebagai tukang listrik rumah sakit dengan cara yang paling aneh yang bisa dibayangkan," paparnya.

"Tidak ada pengadilan Inggris yang pernah melihat pelecehan dalam skala ini terhadap orang mati sebelumnya dan saya yakin dia masih akan melakukan pelanggaran sampai hari ini jika bukan karena penyelidikan dan penuntutan yang melelahkan ini."

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan dia telah meminta sektor kesehatan untuk meninjau akses kamar mayat dan post-mortem sehubungan dengan temuan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Priti Patel, yang pengarahannya mencakup polisi, menyebut kasus itu "mengejutkan".

“Simpati saya yang tulus ditujukan kepada keluarga semua orang yang mungkin terkena dampak,” katanya.

"Sifat memuakkan dari kejahatan yang dilakukan dapat dimengerti akan menyebabkan jijik dan kekhawatiran publik," tambahnya, seperti dikutip AFP, Jumat (5/11/2021).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)