Dianggap Mirip Nama Putri Nabi Muhammad SAW, Wiski Timah Picu Kontroversi di Malaysia
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sebagai sebuah negara dengan populasi mayoritas Muslim, minuman keras menjadi hal yang sensitif di Malaysia . Meski tak melarang peredaran minuman beralkohol , namun hal-hal yang terkait dengannya kerap memicu reaksi di tengah-tengah masyarakat Malaysia.
Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, publik Negeri Jiran tengah dihebohkan dengan munculnya Wiski Timah. Minuman keras jenis wiski produksi Winepak Corporation ini, merek dan logonya dianggap menyinggung umat Muslim. Wiski Timah pun menjadi bahan perdebatan di seantero Malaysia, mulai dari kedai kopi hingga gedung parlemen.
Saking kuatnya isu soal Wiski Timah, isu-isu lain di Malaysia seolah menjadi tenggelam. "Selama dua pekan terakhir, kami hanya mendengar seruan perubahan nama Timah," kata anggota Parleman Malaysia dari wilayah Muar, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman saat debat RUU Pasokan 2022 di DPR Malaysia, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, ada isu-isu mendesak lainnya yang perlu diperdebatkan di DPR, tetapi tertutup oleh tanggapan para menteri dan anggota parlemen terhadap masalah Wiski Timah. Aggota Parlemen Malaysia lainnya, Khalid Samad berharap pemerintah bisa mendidik masyarakat untuk lebih dewasa dalam membahas masalah secara tenang dan bertanggung jawab.
“Sayangnya, di negara kita ini banyak yang suka mempolitisasi isu-isu yang memang tidak sensitif, tapi sengaja dibuat-buat,” kata Samad yang berasal dari wilayah Shah Alam, seperti dikutip dari The Star.
Sejak kemunculannya pada 7 Oktober, Wiski Timah memang langsung memantik reaksi masyarakat Muslim Malaysia. Sejumlah pemuka agama di Malaysia meminta Pemerintah Federal Malaysia memerintahkan produsen Wiski Timah untuk mengubah merek jual dan gambar di label produk mereka.
“Kami tidak keberatan alkohol dikonsumsi oleh non-Muslim. Tetapi, kami meminta pemerintah memerintahkan produsen untuk segera mengubah merek serta gambar pada botol menjadi nama dan gambar yang tidak memicu kepekaan orang Muslim di negara ini," kata Mufti Penang, Datuk Seri Wan Salim Wan Noor.
Wan Salim mengklaim bahwa nama "Timah" berasal dari "Fatimah", yang juga merupakan nama putri Nabi Muhammad SAW, yang dijunjung tinggi oleh umat Islam. "Yang lebih parah adalah ketika gambar di botol itu tampak seperti gambar seorang pria religius dengan janggut dan kopiah!” tandasnya.
"Kami berharap para pemimpin negara, khususnya yang beragama Islam, juga akan menyatakan penentangannya terhadap ketidakpekaan yang ditunjukkan oleh produsen alkohol ini," lanjut Wan Salim.
Sementara produsen Wiski Timah mengaku bahwa nama Timah mengacu pada penambangan timah di Malaya pada era kolonial. Dan, orang yang digambarkan pada labelnya adalah Kapten Tristam Speedy, seorang Perwira Inggris di Malaya selama era Kolonial Inggris.
"Setiap interpretasi nama kami yang tidak terkait dengan pertambangan Malaysia adalah salah," kata perusahaan itu. Wiski Timah sendiri dilepas ke pasaran dengan harga RM190 per botol dan mengandung 40% alkohol.
Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, publik Negeri Jiran tengah dihebohkan dengan munculnya Wiski Timah. Minuman keras jenis wiski produksi Winepak Corporation ini, merek dan logonya dianggap menyinggung umat Muslim. Wiski Timah pun menjadi bahan perdebatan di seantero Malaysia, mulai dari kedai kopi hingga gedung parlemen.
Saking kuatnya isu soal Wiski Timah, isu-isu lain di Malaysia seolah menjadi tenggelam. "Selama dua pekan terakhir, kami hanya mendengar seruan perubahan nama Timah," kata anggota Parleman Malaysia dari wilayah Muar, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman saat debat RUU Pasokan 2022 di DPR Malaysia, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, ada isu-isu mendesak lainnya yang perlu diperdebatkan di DPR, tetapi tertutup oleh tanggapan para menteri dan anggota parlemen terhadap masalah Wiski Timah. Aggota Parlemen Malaysia lainnya, Khalid Samad berharap pemerintah bisa mendidik masyarakat untuk lebih dewasa dalam membahas masalah secara tenang dan bertanggung jawab.
“Sayangnya, di negara kita ini banyak yang suka mempolitisasi isu-isu yang memang tidak sensitif, tapi sengaja dibuat-buat,” kata Samad yang berasal dari wilayah Shah Alam, seperti dikutip dari The Star.
Sejak kemunculannya pada 7 Oktober, Wiski Timah memang langsung memantik reaksi masyarakat Muslim Malaysia. Sejumlah pemuka agama di Malaysia meminta Pemerintah Federal Malaysia memerintahkan produsen Wiski Timah untuk mengubah merek jual dan gambar di label produk mereka.
“Kami tidak keberatan alkohol dikonsumsi oleh non-Muslim. Tetapi, kami meminta pemerintah memerintahkan produsen untuk segera mengubah merek serta gambar pada botol menjadi nama dan gambar yang tidak memicu kepekaan orang Muslim di negara ini," kata Mufti Penang, Datuk Seri Wan Salim Wan Noor.
Wan Salim mengklaim bahwa nama "Timah" berasal dari "Fatimah", yang juga merupakan nama putri Nabi Muhammad SAW, yang dijunjung tinggi oleh umat Islam. "Yang lebih parah adalah ketika gambar di botol itu tampak seperti gambar seorang pria religius dengan janggut dan kopiah!” tandasnya.
"Kami berharap para pemimpin negara, khususnya yang beragama Islam, juga akan menyatakan penentangannya terhadap ketidakpekaan yang ditunjukkan oleh produsen alkohol ini," lanjut Wan Salim.
Sementara produsen Wiski Timah mengaku bahwa nama Timah mengacu pada penambangan timah di Malaya pada era kolonial. Dan, orang yang digambarkan pada labelnya adalah Kapten Tristam Speedy, seorang Perwira Inggris di Malaya selama era Kolonial Inggris.
"Setiap interpretasi nama kami yang tidak terkait dengan pertambangan Malaysia adalah salah," kata perusahaan itu. Wiski Timah sendiri dilepas ke pasaran dengan harga RM190 per botol dan mengandung 40% alkohol.
(esn)