Jenderal Top AS: China Kembangkan Kemampuan untuk Menyerang Taiwan

Kamis, 04 November 2021 - 03:34 WIB
loading...
Jenderal Top AS: China Kembangkan Kemampuan untuk Menyerang Taiwan
Jenderal top AS mengatakan China mengembangkan kemampuan untuk menyerang Taiwan. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - China secara terang-terangan dan tanpa keraguanmengembangkan kemampuan untuk menyerang Taiwan di masa depan. Hal itu diungkapkan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Mark Milley di dalam Forum Keamanan Aspen.

"Saya tidak berpikir itu mungkin dalam waktu dekat, didefinisikan sebagai enam, 12, mungkin 24 bulan, jendela semacam itu," kata Milley saat ditanya tentang kemungkinan invasi China ke pulau yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak.

"Karena itu, China dengan jelas dan tegas membangun kemampuan untuk memberikan opsi-opsi itu kepada kepemimpinan nasional jika mereka memilih di beberapa titik dalam waktu dekat," ujarnya.



"Dalam waktu dekat? Mungkin tidak. Tapi apa pun bisa terjadi," ia menambahkan seperti dikutip dari US News, Kamis (4/11/2021).

Pernyataan Milley muncul ketika potensi konflik antara AS dan China atas Taiwan meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Situasi ini mengikuti kehadiran militer AS di dan sekitar Taiwan. Situasi semakin panas setelah Presiden Joe Biden menyatakan akan membela Taiwan jika diserang China.

China sendiri semakin berani melakukan manuver udara di wilayah zona identifikasi pertahanan udaranya (ADIZ) Taiwan. Dua bulan berturut-turut China mencatat rekor operasi angkatan udara di dekat Taiwan pada minggu ini.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa selama Oktober China telah mengirimkan 196 jet tempurnya ke ADIZ.



China juga melakukan latihan militer yang terkonsentrasi di wilayah udara internasional sekitar 100 hingga 150 mil barat daya Taiwan.

Pejabat militer Amerika sebelumnya memperkirakan China mungkin siap untuk mencoba merebut Taiwan dengan paksa dalam waktu enam tahun. Sedangkan pejabat Taiwan memprediksi tiga tahun menyusul tindakan agresi baru dari China dalam beberapa bulan terakhir.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)