Pria Berpisau Teriak Prancis Diperintah Negara Islam, Serang Stasiun Paris Lalu Ditembak Petugas
loading...

Bagian depan gedung stasiun kereta Saint-Lazare di Paris, Prancis. Foto/structurae
A A A
PARIS - Seorang pria bersenjata pisau meneriakkan "Allahu Akbar" dan " Prancis diperintah Negara Islam” saat menyerang stasiun kereta di Paris pada Selasa (2/11/2021). Pelaku kemudian ditembak polisi.
Laporan mengatakan insiden itu terjadi setelah dia dihentikan staf di stasiun kereta Saint-Lazare, Paris, karena tidak memakai masker.
Orang tersebut menolak memenuhi permintaan untuk memakai masker, kemudian mengeluarkan pisau dan berusaha menyerang karyawan transportasi.
Baca juga: Jet Tempur Terbaru Rusia Checkmate akan Menghebohkan Dubai Airshow Bulan Ini
Dia dilaporkan meneriakkan slogan-slogan mendukung kelompok Negara Islam (ISIS) saat serangan itu.
Baca juga: Ledakan dan Tembakan Terdengar Dekat Rumah Sakit Militer di Kabul
Pelaku telah dilarikan ke rumah sakit, dengan media lokal mengatakan dia dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Baca juga: Orang Yahudi Terakhir di Afghanistan Minta Rp143 Miliar untuk Pindah ke Israel
Dokumen yang ditemukan padanya mengungkapkan dia diketahui polisi karena membuat ancaman sebelumnya.
Seorang juru bicara polisi mengatakan penyelidikan telah dibuka untuk percobaan pembunuhan dan terorisme.
Laporan mengatakan insiden itu terjadi setelah dia dihentikan staf di stasiun kereta Saint-Lazare, Paris, karena tidak memakai masker.
Orang tersebut menolak memenuhi permintaan untuk memakai masker, kemudian mengeluarkan pisau dan berusaha menyerang karyawan transportasi.
Baca juga: Jet Tempur Terbaru Rusia Checkmate akan Menghebohkan Dubai Airshow Bulan Ini
Dia dilaporkan meneriakkan slogan-slogan mendukung kelompok Negara Islam (ISIS) saat serangan itu.
Baca juga: Ledakan dan Tembakan Terdengar Dekat Rumah Sakit Militer di Kabul
Pelaku telah dilarikan ke rumah sakit, dengan media lokal mengatakan dia dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Baca juga: Orang Yahudi Terakhir di Afghanistan Minta Rp143 Miliar untuk Pindah ke Israel
Dokumen yang ditemukan padanya mengungkapkan dia diketahui polisi karena membuat ancaman sebelumnya.
Seorang juru bicara polisi mengatakan penyelidikan telah dibuka untuk percobaan pembunuhan dan terorisme.