Bidik Pengidap Insomnia, Biro Wisata Hong Kong Sediakan Tur Tidur di Bus

Selasa, 02 November 2021 - 00:23 WIB
loading...
Bidik Pengidap Insomnia, Biro Wisata Hong Kong Sediakan Tur Tidur di Bus
Wisata tidur di bus. FOTO/Huff Post
A A A
HONG KONG - Sebuah biro wisata di Hong Kong menyediakan layanan bagi para pengidap insomnia . Ulu Travel menyiapkan perjalanan sepanjang 76 km selama 5 jam dengan bus tingkat regular bagi mereka yang kerap kesulitan tidur di atas tempat tidur. Ide ini terinspirasi oleh kecenderungan para komuter yang lelah, lalu tertidur di angkutan umum.

“Ketika kami sedang melakukan diskusi tentang tur baru, saya melihat postingan media sosial dari teman saya yang mengatakan bahwa dia stres dengan pekerjaannya. Dia tidak bisa tidur di malam hari,” kata Kenneth Kong, Manajer Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Ulu Travel, penyelenggara bus wisata.



“Tapi, ketika dia bepergian dengan bus, dia bisa tidur nyenyak. Postingannya menginspirasi kami untuk membuat tur ini yang memungkinkan penumpang hanya tidur di bus,” lanjutnya, seperti dikutip dari Huff Post, Minggu (31/10/2021).

Tiket berharga antara USD13 hingga USD51 per orang, tergantung pada apakah mereka memilih kursi di dek atas atau bawah. Goodie bag disediakan untuk penumpang, termasuk penutup mata dan penutup telinga untuk tidur yang lebih nyenyak.

Tiket Sleeping Bus Tour pertama pada akhir pekan lalu terjual habis seluruhnya. Beberapa penumpang datang dengan persiapan, membawa selimut sendiri dan mengganti sepatu mereka dengan sandal. Sementara yang lain membawa bantal perjalanan.



“Saya menderita insomnia, jadi saya di sini untuk mencoba tidur,” kata Anson Kong (25), salah satu penumpang dalam tur bus pertama. Dia mengatakan, bahwa tur itu ide yang bagus dan "lebih menarik" dari yang dia harapkan.

Pada tur hari Sabtu, bus berhenti sehingga penumpang dapat mengambil foto di tempat-tempat indah di Pulau Lantau kota. Salah satunya adalah area perawatan pesawat di dekat bandara Hong Kong, di mana penumpang dapat berfoto selfie dengan latar belakang pesawat.

Penumpang lainnya, Marco Yung, mengatakan, bahwa dia bergabung dengan tur itu karena dia biasanya tertidur dalam perjalanan bus jarak jauh. “Ini adalah “kesempatan besar” untuk tidur,” ujarnya.



Kecenderungan untuk tertidur di angkutan umum adalah sejenis pengkondisian, menurut Dr. Shirley Li, peneliti utama dari Sleep Research Clinic and Laboratory di University of Hong Kong. “Orang-orang di Hong Kong tidak punya cukup waktu untuk tidur,” kata Li.

“Itulah mengapa kita harus menggunakan waktu lain untuk tidur, yang merupakan perjalanan sehari-hari kita, terutama ketika kita bepergian dengan transportasi umum,” lanjutnya. “Bagi sebagian orang, mereka mungkin cenderung mengasosiasikan transportasi umum dengan tidur mereka. Dan, itulah mengapa mereka lebih mudah tertidur di bus,” lanjutnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)