Ini Robin Hood di Kehidupan Nyata, Curi Uang Orang Kaya untuk Bantu Kaum Miskin

Senin, 01 November 2021 - 14:38 WIB
loading...
Ini Robin Hood di Kehidupan Nyata, Curi Uang Orang Kaya untuk Bantu Kaum Miskin
Mohammad Irfan, pencuri terkenal di India yang dijuluki Robin Hood. Dia mencuri uang orang-orang kaya untuk membantu kaum miskin. Foto/via Gulf News
A A A
PATNA - Mohammad Irfan, pria India yang dijuluki sebagai Robin Hood di kehidupan nyata. Dia adalah pencuri terkenal yang menguras uang orang-orang kaya untuk membantu kaum miskin.

Aksi si "Robin Hood" ini telah memusingkan para petugas polisi dari 12 negara bagian di India selama bertahun-tahun.

Tak hanya membantu kaum miskin, uang yang dia curi dari orang-orang kaya telah digunakan untuk membangun jalan beton di tujuh desa di negara bagian Bihar.



Dia mendapat tempat di hati kaum miskin yang telah dibantu dalam menggelar pesta pernikahan putri-putri mereka.

Sang "Robin Hood" juga telah sukses membantu istrinya memenangkan pemilihan dewan distrik dengan margin yang nyaman.

Mohammad Irfan tercatat sebagai penduduk distrik Sitamarhi di Bihar. Dia dengan bebas menghabiskan uang curian untuk melakukan berbagai pekerjaan sosial di desa-desa dan membantu orang miskin yang kesusahan.

Tetapi para penduduk desa setempat tidak mengetahui tindakannya sampai polisi Uttar Pradesh baru-baru ini menangkapnya sehubungan dengan satu kasus pencurian.

Penduduk desa setempat mengatakan Irfan membangun jalan di tujuh desa menghabiskan lebih dari Rs10 juta, membantu melangsungkan pernikahan puluhan gadis miskin, menyumbangkan Rs2 juta kepada seorang pasien kanker dan juga membayar biaya pendidikan banyak anak-anak miskin dari daerahnya.

Penduduk desa mengetahui tentang “tindakan kriminalnya” setelah polisi Uttar Pradesh menggerebek rumahnya di Sitamarhi untuk mencari Irfan.

Polisi awalnya menggerebek rumah asalnya pada bulan September tetapi tidak dapat menangkapnya. Baru-baru ini, polisi melakukan penggerebekan lagi atas informasi tertentu dan menangkapnya.

“Dia biasa pindah dengan mobil mewah dan melakukan pencurian secara acak di rumah mana pun pilihannya. Sesuai informasi kami, dia memiliki 25 kasus yang diajukan terhadapnya di berbagai negara bagian,” kata inspektur polisi Ghaziabad Nipun Agarwal, seperti dikutip Gulf News, Senin (1/11/2021).

Pria itu dituduh melakukan pencurian di beberapa negara bagian, seperti Uttar Pradesh, Delhi, Punjab, Goa, Karnataka, Kerala, Tamil Nadu, dan Telangana.

Tetapi penduduk desa setempat hampir tidak tertarik dengan apa yang dilakukan pencuri ini.



Ini menjadi jelas ketika istrinya Gulshan Praveen memenangkan pemilu untuk jabatan anggota dewan distrik dengan margin nyaman 2.000 suara sementara Irfan mendinginkan tumitnya di penjara. Hasil pemilu diumumkan beberapa hari lalu.

“Kami hampir tidak tertarik dengan apa yang dia lakukan di luar. Bagi kami, dia melakukan banyak hal dengan bermurah hati menyumbangkan uang untuk pekerjaan sosial dan meningkatkan konektivitas jalan di daerah tersebut,” kata seorang penduduk desa setempat kepada media yang tidak ingin dikutip namanya.

Irfan mengatakan kepada interogatornya bahwa dia beralih ke kejahatan 11 tahun yang lalu ketika keluarganya menghadapi beberapa krisis keuangan dan tidak dalam posisi untuk membayar mas kawin untuk pernikahan saudara perempuannya.

Selanjutnya, dia meninggalkan desanya untuk mencari pekerjaan tetapi akhirnya mulai melakukan pencurian di kota-kota metro.

Menurut sang pencuri, dia biasanya menargetkan orang kaya dan melakukan pencurian antara pukul 01.00 hingga pukul 03.00 dini hari.

Polisi mengatakan tersangka juga melakukan pencurian Rs6,5 juta di rumah seorang hakim di Delhi dan kemudian di rumah seorang pengusaha besar yang rumahnya terletak di dekat rumah gubernur di Goa.

Pencuri tersebut saat ini memiliki segalanya, termasuk mobil mewah, sebuah bungalow di desanya dan juga tanah hak milik.

“Tebakannya sangat akurat sehingga dia pergi dengan minimal (mendapat) Rs150.000 ke mana pun dia pergi. Dia biasa menyelinap ke dalam bungalow sedemikian rupa sehingga petugas keamanan tidak pernah bisa menangkapnya meskipun ada penjagaan ketat. Dia tidak pernah melakukan recce [pengintaian] sebelum melakukan kejahatan," kata seorang pejabat polisi.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2879 seconds (0.1#10.140)