Israel Didesak Bombardir Iran Akhir Tahun Ini
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel didesak untuk membombardir Iran akhir tahun ini jika tak ada kesepakatan nuklir baru yang dicapai. Desakan ini disampaikan seorang anggota Parlemen Likud, partai oposisi pimpinan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.
Anggota Parlemen dari Partai Likud, Tzachi Hanegbi, mengatakan bahwa partainya menawarkan dukungan penuh untuk serangan militer terhadap Iran.
“Iran adalah ancaman eksistensial. Kami memberikan dukungan penuh kepada pemerintah ini jika keputusan dibuat untuk serangan. Kami sedang mendekati persimpangan keputusan tentang masalah Iran,” Hanegbi, seperti dikutip Times of Israel, Minggu (31/10/2021).
“Jika tidak ada kesepakatan antara Iran dan kekuatan dunia, kita harus menyerang Iran pada akhir 2021,” katanya lagi.
Pemimpin oposisi, Benjamin Netanyahu, sangat kritis terhadap Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett, terutama tentang masalah Iran. PM Bennett telah merespons desakan itu dengan mengatakan bahwa pemerintah pendahulunya stagnan dalam masalah Iran.
Sementara itu, militer Israel telah menggelar latihan perang besar-besaran di tengah persiapannya untuk menghadapi perintah menyerang Iran.
Komentar Hanegbi muncul ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin Eropa menyatakan keprihatinan mereka yang besar dan berkembang pada kegiatan nuklir Iran. Mereka dilaporkan membahas rencana potensial jika Teheran menolak untuk kembali ke meja perundingan.
Iran, yang telah menghentikan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat di Wina mengenai pengembalian bersama ke kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai JCPOA, mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memulai kembali negosiasi pada akhir November.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menjawab bahwa AS masih berusaha untuk menentukan apakah Iran sungguh-sungguh mengenai negosiasi.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Anggota Parlemen dari Partai Likud, Tzachi Hanegbi, mengatakan bahwa partainya menawarkan dukungan penuh untuk serangan militer terhadap Iran.
“Iran adalah ancaman eksistensial. Kami memberikan dukungan penuh kepada pemerintah ini jika keputusan dibuat untuk serangan. Kami sedang mendekati persimpangan keputusan tentang masalah Iran,” Hanegbi, seperti dikutip Times of Israel, Minggu (31/10/2021).
“Jika tidak ada kesepakatan antara Iran dan kekuatan dunia, kita harus menyerang Iran pada akhir 2021,” katanya lagi.
Pemimpin oposisi, Benjamin Netanyahu, sangat kritis terhadap Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett, terutama tentang masalah Iran. PM Bennett telah merespons desakan itu dengan mengatakan bahwa pemerintah pendahulunya stagnan dalam masalah Iran.
Sementara itu, militer Israel telah menggelar latihan perang besar-besaran di tengah persiapannya untuk menghadapi perintah menyerang Iran.
Komentar Hanegbi muncul ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin Eropa menyatakan keprihatinan mereka yang besar dan berkembang pada kegiatan nuklir Iran. Mereka dilaporkan membahas rencana potensial jika Teheran menolak untuk kembali ke meja perundingan.
Iran, yang telah menghentikan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat di Wina mengenai pengembalian bersama ke kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai JCPOA, mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memulai kembali negosiasi pada akhir November.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menjawab bahwa AS masih berusaha untuk menentukan apakah Iran sungguh-sungguh mengenai negosiasi.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)