Drone Tempurnya Digunakan Ukraina Hancurkan Senjata Rusia, Turki Ogah Disalahkan

Senin, 01 November 2021 - 10:41 WIB
loading...
Drone Tempurnya Digunakan Ukraina Hancurkan Senjata Rusia, Turki Ogah Disalahkan
Pasukan Ukraina menghancurkan persenjataan buatan Rusia dengan drone tempur Turki. Foto/Facebook/Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
A A A
ROMA - Turki menolak disalahkan atas pengerahan pesawat tak berawak atau drone tempurnya di Ukraina yang menghancurkan persenjataan Rusia . Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

Pada hari Rabu pekan lalu, Kremlin mengatakan drone tempur Ankara berisiko memiliki dampak destabilisasi di Ukraina timur.



Keluhan itu disampaikan setelah Kiev menggunakan drone Bayraktar TB2 untuk menghancurkan persenjataan buatan Rusia yang dioperasikan separatis di Ukraina timur. Penghancuran itu juga dikonfirmasi oleh rekaman video dari serangan drone.

"Jika suatu negara membeli ini dari kami, itu bukan lagi produk Turki," kata Cavusoglu kepada wartawan setelah bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di KTT G-20 di Roma, seperti dikutip Reuters, Senin (1/11/2021).

“Mungkin Turki telah memproduksinya, tetapi itu milik Ukraina. Turki tidak dapat disalahkan untuk ini,” katanya, yang juga meminta Ukraina untuk berhenti merujuk Turki ketika berbicara tentang drone.

Ukraina, yang mendapat dukungan militer dari negara-negara NATO, membuat kesepakatan dengan Ankara untuk memproduksi drone tempur di sebuah pabrik dekat Kiev.



Kesepakatan itu telah mengecewakan Rusia, yang memiliki kerja sama erat dengan Ankara atas konflik di Suriah, Libya, dan Nagorno-Karabakh meskipun mendukung pihak yang saling berlawanan. Kedua negara juga menjalin hubungan positif di sektor energi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat bahwa penggunaan drone tempur oleh Kiev bersifat defensif.
Sedangkan Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan satu unit drone tempur dikerahkan untuk memaksa separatis pro-Rusia untuk menghentikan tembakan pada hari Selasa. Militer Kiev menambahkan bahwa itu tidak melewati garis kontak antara pihak yang bertikai.

Pasukan separatis pro-Rusia telah berperang dengan pasukan Ukraina di Ukraina timur sejak 2014, konflik yang menurut Kiev telah menewaskan 14.000 orang.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)