Viral, Ukraina Hancurkan Persenjataan Rusia dengan Drone Tempur Turki
loading...
A
A
A
KIEV - Militer Ukraina menghancurkan sistem persenjataan buatan Rusia dengan unmanned combat aerial vehicle (UCAV) atau drone tempur buatan Turki bernama Bayraktar TB2. Video dari uji coba itu telah viral di media sosial.
Rekaman video itu dibagikan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sejak hari Selasa lalu.
Itu adalah penempatan pertama drone tempur Bayraktar TB2 oleh tentara Ukraina—yang memiliki beberapa di antaranya dalam inventarisnya—untuk menghancurkan howitzer yang digunakan oleh separatis pro-Rusia di Donbass.
Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook, yang dilansir Daily Sabah, Kamis (28/10/2021), mengatakan Bayraktar TB2 digunakan untuk pertama kalinya untuk memaksa pasukan separatis mematuhi gencatan senjata.
Pernyataan itu juga mengonfirmasi bahwa howitzer buatan Rusia telah menyebabkan satu tentara Ukraina tewas dan dua lainnya terluka.
Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa kekhawatirannya tentang keputusan Turki untuk menjual pesawat tak berawak ke Ukraina sedang direalisasikan. Menurut Kremlin pesawat tak berawak Turki berisiko mengacaukan situasi di Ukraina timur.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengomentari laporan media bahwa pasukan pemerintah Ukraina telah berhasil mengerahkan drone Bayraktar TB2 buatan Turki untuk menyerang sebuah basis di Ukraina timur yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada Februari 2014, di mana Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.
Turki dan AS serta Majelis Umum PBB memandang pencaplokan atau aneksasi itu sebagai tindakan ilegal.
Rekaman video itu dibagikan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sejak hari Selasa lalu.
Itu adalah penempatan pertama drone tempur Bayraktar TB2 oleh tentara Ukraina—yang memiliki beberapa di antaranya dalam inventarisnya—untuk menghancurkan howitzer yang digunakan oleh separatis pro-Rusia di Donbass.
Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook, yang dilansir Daily Sabah, Kamis (28/10/2021), mengatakan Bayraktar TB2 digunakan untuk pertama kalinya untuk memaksa pasukan separatis mematuhi gencatan senjata.
Pernyataan itu juga mengonfirmasi bahwa howitzer buatan Rusia telah menyebabkan satu tentara Ukraina tewas dan dua lainnya terluka.
Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa kekhawatirannya tentang keputusan Turki untuk menjual pesawat tak berawak ke Ukraina sedang direalisasikan. Menurut Kremlin pesawat tak berawak Turki berisiko mengacaukan situasi di Ukraina timur.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengomentari laporan media bahwa pasukan pemerintah Ukraina telah berhasil mengerahkan drone Bayraktar TB2 buatan Turki untuk menyerang sebuah basis di Ukraina timur yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada Februari 2014, di mana Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.
Turki dan AS serta Majelis Umum PBB memandang pencaplokan atau aneksasi itu sebagai tindakan ilegal.