Moskow Geram Kapal Perang Bersenjata Rudal AS Dekati Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Moskow geram setelah Amerika Serikat (AS) mengirim kapal perang bersenjata rudal di dekat Rusia di perairan Laut Hitam. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan tindakan Washington tidak meningkatkan stabilitas di kawasan.
Lavrov, di sela-sela KTT G-20 di Roma pada hari Minggu (31/10/2021), mengatakan kapal perang Amerika, USS Porter, dikirim di perairan yang berbatasan dengan Rusia—ribuan mil dari pangkalannya.
“Demonstrasi bendera Angkatan Laut AS di Laut Hitam bukanlah insiden yang terisolasi. Ada beberapa kali ketika Amerika Serikat secara eksplisit menjelaskan perlunya kapal perangnya memasuki jalur air ini untuk 'menahan' Rusia," kata Lavrov kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (1/11/2021).
"Perilaku seperti itu tidak menambah stabilitas di kawasan tersebut," ujar diplomat top Rusia itu.
"Misi kapal AS datang sebagai bagian dari kebijakan yang konsisten dikejar oleh Washington untuk mendorong negara-negara pesisir Laut Hitam, yang merupakan anggota NATO, untuk mengejar kebijakan konfrontatif terhadap Rusia," imbuh Lavrov.
Kapal perusak bersenjata peluru kendali USS Porter memasuki Laut Hitam pada hari Sabtu. Misi kapal itu diawasi ketat oleh militer Rusia, di mana pasukan Armada Laut Hitam memantau pergerakannya.
AS, serta negara-negara NATO lainnya, telah berulang kali mengerahkan kapal perangnya ke wilayah Laut Hitam, berlayar dekat dengan perairan teritorial Rusia.
Insiden besar terbaru yang dihasilkan dari kegiatan semacam itu terjadi pada bulan Juni, ketika kapal Angkatan Laut Rusia harus melepaskan tembakan peringatan ke HMS Defender Angkatan Laut Kerajaan Inggris setelah kapal London itu melanggar perbatasan laut Rusia di dekat Crimea.
Lavrov, di sela-sela KTT G-20 di Roma pada hari Minggu (31/10/2021), mengatakan kapal perang Amerika, USS Porter, dikirim di perairan yang berbatasan dengan Rusia—ribuan mil dari pangkalannya.
“Demonstrasi bendera Angkatan Laut AS di Laut Hitam bukanlah insiden yang terisolasi. Ada beberapa kali ketika Amerika Serikat secara eksplisit menjelaskan perlunya kapal perangnya memasuki jalur air ini untuk 'menahan' Rusia," kata Lavrov kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (1/11/2021).
"Perilaku seperti itu tidak menambah stabilitas di kawasan tersebut," ujar diplomat top Rusia itu.
"Misi kapal AS datang sebagai bagian dari kebijakan yang konsisten dikejar oleh Washington untuk mendorong negara-negara pesisir Laut Hitam, yang merupakan anggota NATO, untuk mengejar kebijakan konfrontatif terhadap Rusia," imbuh Lavrov.
Kapal perusak bersenjata peluru kendali USS Porter memasuki Laut Hitam pada hari Sabtu. Misi kapal itu diawasi ketat oleh militer Rusia, di mana pasukan Armada Laut Hitam memantau pergerakannya.
AS, serta negara-negara NATO lainnya, telah berulang kali mengerahkan kapal perangnya ke wilayah Laut Hitam, berlayar dekat dengan perairan teritorial Rusia.
Insiden besar terbaru yang dihasilkan dari kegiatan semacam itu terjadi pada bulan Juni, ketika kapal Angkatan Laut Rusia harus melepaskan tembakan peringatan ke HMS Defender Angkatan Laut Kerajaan Inggris setelah kapal London itu melanggar perbatasan laut Rusia di dekat Crimea.
(min)