Bumi Hangus, 160 Bangunan Terbakar Akibat Serangan Roket Tentara Myanmar

Minggu, 31 Oktober 2021 - 07:52 WIB
loading...
Bumi Hangus, 160 Bangunan...
Lebih dari 160 bangunan, termasuk gereja, terbakar akibat serangan roket tentara Myanmar. Foto/US News
A A A
YANGON - Lebih dari 160 bangunan di sebuah kota di barat laut Myanmar , termasuk setidaknya dua gereja, hancur terbakar yang disebabkan oleh serangan roket pasukan pemerintah. Demikian laporan media lokal dan para aktivis.

Penghancuran terhadap sejumlah bagian kota Thantlang di negara bagian Chin tampaknya merupakan eskalasi lain dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara pemerintah militer Myanmar dan pasukan yang menentangnya. Tentara merebut kekuasaan pada Februari lalu dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi , tetapi gagal memadamkan perlawanan yang meluas.

Kelompok hak asasi manusia dan pakar PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa junta Myanmar sedang merencanakan serangan besar-besaran di barat laut negara itu, termasuk negara bagian Chin, bersama dengan wilayah Magway dan Sagaing. Penduduk di daerah itu mempunyai reputasi semangat juang yang sengit, dan telah melakukan perlawanan keras terhadap kekuasaan militer meskipun hanya dipersenjatai senjata ringan seperti senapan berburu tunggal dan senjata rakitan.

Tidak ada laporan tentang korban dari kebakaran, yang menurut laporan dimulai Jumat pagi dan membakar sepanjang malam.

Badan bantuan kemanusiaan Save the Children mengatakan kantornya berada di salah satu gedung yang "sengaja dibakar."



“Kehancuran yang disebabkan oleh kekerasan ini sama sekali tidak masuk akal. Tidak hanya merusak salah satu kantor kami, itu berisiko menghancurkan seluruh kota dan rumah ribuan keluarga dan anak-anak,” bunyi pernyataan dari badan yang bermarkas di London itu seperti dikutip dari AP, Minggu (31/10/2021).

Thantlang sebagian besar telah ditinggalkan karena serangan sebelumnya oleh tentara pemerintah.

Delapan belas rumah lainnya dan sebuah hotel dihancurkan oleh api yang dipicu oleh serangan roket pada 18 September, dan seorang pendeta Kristen tertembak ketika dia mencoba membantu memadamkan api.

Lebih dari 10.000 penduduk kemudian meninggalkan kota, beberapa tinggal sementara di desa-desa terdekat dan yang lainnya mencari perlindungan di seberang perbatasan di Mizoram, India. Sekitar 20 staf dan anak-anak di panti asuhan di pinggiran kota diyakini sebagai satu-satunya penghuni yang tersisa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2160 seconds (0.1#10.140)