Korut Miliki Pasukan Khusus Terbesar di Dunia sehingga Berani Ledek AS

Kamis, 28 Oktober 2021 - 14:50 WIB
loading...
A A A
Unit komando dapat melakukan operasi aksi langsung, seperti penggerebekan.

Pasukan Korea Utara selama ini tampak dilengkapi dengan sangat baik selama parade militer di Pyongyang, tetapi senjata dan perlengkapan itu tidak harus didistribusikan ke seluruh pasukan.

Karena misi khusus mereka, unit operasi khusus Korea Utara menerima peralatan dan pelatihan terbaik.

Dalam laporan baru-baru ini, Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS mengatakan: "SOF Korea Utara sangat terlatih dan dilengkapi dengan baik dibandingkan dengan unit lain, dan, jika berhasil menyusup ke [Korea] Selatan, akan mampu melakukan serangan yang mengganggu di daerah belakang."

Peralatan mereka belum sempurna dibandingkan dengan unit operasi khusus negara lain, tetapi bahkan dengan kekurangan teknologi atau logistik dibandingkan dengan unit operasi khusus AS dan Korea Selatan, pasukan komando Korea Utara adalah musuh yang berdedikasi dan berbahaya.

Menurut militer AS, doktrin dan taktik KPA untuk operasi darat sebagian besar tetap sama sejak Perang Korea pada 1950-an.
Pasukan operasi khusus memainkan peran penting dalam doktrin perang KPA, yang berusaha menyerang target musuh secara bersamaan dari berbagai sudut.



Doktrin operasi khusus Korea Utara menekankan kecepatan dan kejutan. Pasukan operasi khusus Pyongyang memiliki dua misi strategis: menyusup ke Korea Selatan dan melakukan perang dan sabotase yang tidak konvensional di garis belakang AS dan Korea Selatan dan untuk mempertahankan Korea Utara dari unit operasi khusus AS atau Korea Selatan.

Jika perang besar pecah, permainan Korea Utara adalah dengan cepat melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) dan membanjiri Korea Selatan dengan pasukan, mencoba mengulangi tahap awal Perang Korea, ketika pasukan komunis hampir mendorong pasukan Korea Selatan dan PBB ke laut.

Dalam skenario seperti itu, infanteri berat atau unit mekanis Korea Utara akan menyerang garis depan pasukan Korea Selatan dan AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)