Korut Miliki Pasukan Khusus Terbesar di Dunia sehingga Berani Ledek AS
loading...
A
A
A
Pasukan operasi khusus Korea Utara, yang diorganisir dalam unit komando atau infanteri ringan, akan melakukan perang tidak biasa ke belakang atau di sisi-sisi, menyerang jalur suplai, pusat komando dan kendali, dan fasilitas strategis lainnya.
Secara desain, komando Korea Utara agresif dan lebih suka menyerang, yang sejalan dengan doktrin operasi khusus di sekitarnya.
"Mereka akan menjadi musuh yang ganas jika perang pecah," kata mantan anggota Green Beret [Baret Hijau] AS yang bertugas di Korea Selatan kepada Insider, yang dilansir Kamis (28/10/2021).
Rezim Kim Jong-un telah mengembangkan kultus kepribadian di sekitar para pemimpinnya, dengan sumpah setia publik oleh pasukan dan elite militer.
"Kami memiliki keunggulan teknologi dan pesawat serta rudal kami dapat mengebom mereka kembali ke Zaman Batu, tetapi mereka akan berjuang untuk 'Tuhan' mereka," kata mantan anggota Baret Hijau tersebut.
"Sejak lahir, mereka dibesarkan di lingkungan pemujaan ini di mana pemimpin tertinggi adalah 'Tuhan' mereka. Mereka fanatik dan tangguh Musim dingin Korea bukanlah lelucon, dan orang-orang ini telah dilatih untuk bertahan hidup dan beroperasi di lingkungan seperti itu."
"Mereka akan bertarung sampai orang terakhir," imbuh dia.
Pyongyang mungkin juga menggunakan operasi militer konvensional untuk mengalihkan perhatian pasukan AS dan Korea Selatan dan memungkinkan unit operasi khusus untuk menyusup ke Korea Selatan dengan sukses.
Pada tahun 2010, 46 pelaut tewas ketika sebuah kapal Korea Selatan ditenggelamkan dalam dugaan serangan kapal selam Korea Utara.
Beberapa bulan kemudian, artileri Korea Utara menembaki sebuah pulau Korea Selatan di dekat perbatasan laut kedua negara, menewaskan empat orang.
Secara desain, komando Korea Utara agresif dan lebih suka menyerang, yang sejalan dengan doktrin operasi khusus di sekitarnya.
"Mereka akan menjadi musuh yang ganas jika perang pecah," kata mantan anggota Green Beret [Baret Hijau] AS yang bertugas di Korea Selatan kepada Insider, yang dilansir Kamis (28/10/2021).
Rezim Kim Jong-un telah mengembangkan kultus kepribadian di sekitar para pemimpinnya, dengan sumpah setia publik oleh pasukan dan elite militer.
"Kami memiliki keunggulan teknologi dan pesawat serta rudal kami dapat mengebom mereka kembali ke Zaman Batu, tetapi mereka akan berjuang untuk 'Tuhan' mereka," kata mantan anggota Baret Hijau tersebut.
"Sejak lahir, mereka dibesarkan di lingkungan pemujaan ini di mana pemimpin tertinggi adalah 'Tuhan' mereka. Mereka fanatik dan tangguh Musim dingin Korea bukanlah lelucon, dan orang-orang ini telah dilatih untuk bertahan hidup dan beroperasi di lingkungan seperti itu."
"Mereka akan bertarung sampai orang terakhir," imbuh dia.
Pyongyang mungkin juga menggunakan operasi militer konvensional untuk mengalihkan perhatian pasukan AS dan Korea Selatan dan memungkinkan unit operasi khusus untuk menyusup ke Korea Selatan dengan sukses.
Pada tahun 2010, 46 pelaut tewas ketika sebuah kapal Korea Selatan ditenggelamkan dalam dugaan serangan kapal selam Korea Utara.
Beberapa bulan kemudian, artileri Korea Utara menembaki sebuah pulau Korea Selatan di dekat perbatasan laut kedua negara, menewaskan empat orang.