AS dan Bahrain Gelar Latihan Drone Pertama di Teluk, Takut-takuti Iran?
loading...
A
A
A
Republik Islam Iran menuduh Israel mengarang "skenario" dalam upaya untuk melemahkan Teheran.
Juru bicara Angkatan Laut AS Tim Hawkins mengatakan latihan Selasa dengan Bahrain dijuluki "Cakrawala Baru". Menurut dia, latihan ini bagian dari upaya membantu meningkatkan kesadaran domain maritim, memperkuat pencegahan, dan mendorong kemitraan.
Ini menandai pertama kalinya Angkatan Laut AS mengintegrasikan kapal permukaan tak berawak (drone) dengan kapal berawak di perairan Timur Tengah.
Latihan ini juga pertama kalinya uji coba drone bersama mitra regional di perairan Teluk.
“Kami menempatkan beberapa kapal permukaan tak berawak (drone) yang disebut MANTAS T-12 di dalam air,” papar Hawkins kepada AFP, saat dua kapal dari Angkatan Laut Kerajaan Bahrain bersiaga.
“Ini akan membantu kami memahami bagaimana kami dapat menggunakan kapal-kapal ini untuk meningkatkan kesadaran domain maritim, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan regional,” ungkap dia.
Bahrain menghadap ke Selat Hormuz yang lebarnya kurang dari 40 kilometer di titik tersempitnya. Di selat itu kapal angkatan laut AS dan Iran pernah berhadapan di masa lalu.
Pada Februari, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menarik satu kapal induk keluar dari Teluk sebagai tanda potensi meredakan ketegangan dengan Iran.
Sebelumnya, ketegangan antara AS dan Iran meningkat tajam di era mantan presiden Donald Trump.
Juru bicara Angkatan Laut AS Tim Hawkins mengatakan latihan Selasa dengan Bahrain dijuluki "Cakrawala Baru". Menurut dia, latihan ini bagian dari upaya membantu meningkatkan kesadaran domain maritim, memperkuat pencegahan, dan mendorong kemitraan.
Ini menandai pertama kalinya Angkatan Laut AS mengintegrasikan kapal permukaan tak berawak (drone) dengan kapal berawak di perairan Timur Tengah.
Latihan ini juga pertama kalinya uji coba drone bersama mitra regional di perairan Teluk.
“Kami menempatkan beberapa kapal permukaan tak berawak (drone) yang disebut MANTAS T-12 di dalam air,” papar Hawkins kepada AFP, saat dua kapal dari Angkatan Laut Kerajaan Bahrain bersiaga.
“Ini akan membantu kami memahami bagaimana kami dapat menggunakan kapal-kapal ini untuk meningkatkan kesadaran domain maritim, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan regional,” ungkap dia.
Bahrain menghadap ke Selat Hormuz yang lebarnya kurang dari 40 kilometer di titik tersempitnya. Di selat itu kapal angkatan laut AS dan Iran pernah berhadapan di masa lalu.
Pada Februari, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menarik satu kapal induk keluar dari Teluk sebagai tanda potensi meredakan ketegangan dengan Iran.
Sebelumnya, ketegangan antara AS dan Iran meningkat tajam di era mantan presiden Donald Trump.
(sya)