Kemlu Ethiopia Luncurkan Buku Dubes RI Al Busyra Basnur
loading...
A
A
A
ADDIS ABABA - Buku yang ditulis oleh Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia , Djibouti dan Uni Afrika berjudul Ethiopia, Do What To Do Ambassador diluncurkan oleh Duta Besar Bereded Anemute Kebede, Direktorat Jenderal Urusan Asia, Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Sabtu (23/10).
Peluncuran dilakukan secara hybrid di Kedutaan Besar RI Addis Ababa, diikuti oleh sekitar 180 peserta dari Ethiopia, Indonesia, Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan beberapa negara lain.
Hadir sebagai pembahas buku di KBRI Addis Ababa, dua professor dari Universitas Harambe dan Universitas Hawassa, masing-masing Bekede Shibru dan Dubale Gebeyehu. Hadir juga Prof. Admasu Tsegaye, Dubes Ethiopia untuk Indonesia yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya di Jakarta, serta sejumlah tokoh organisasi pemuda Ethiopia.
Buku tersebut berisi kegiatan diplomasi Indonesia di Ethiopia, terutama penyelenggaraan diplomasi publik dan hubungannya dengan penguatan kerjasama bilateral bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Baik Bekede maupun Dubale dalam paparannya mengatakan bahwa buku yang ditulis oleh Dubes Al Busyra Basnur adalah buku yang sangat penting dan perlu dibaca semua orang.
“Saya baru sekarang melihat buku tentang diplomasi yang ditulis oleh seorang Dubes dari negara sahabat yang isinya sangat inspiratif dan komprehensif,” kata Dubale.
“Dengan terbitnya buku ini, menempatkan Dubes Al Busyra Basnur eksepsional diantara Dubes negara sahabat lainnya di Ethiopia. Tidak mudah menulis buku ditengah kesibukan sebagai Duta Besar,” kata Kebede.
Sementara itu, Dubes Al Busyra Basnur mengatakan bahwa ia sengaja menulis buku tersebut agar catatan perjalanan sejarah penting diplomasi bilateral Indonesia dan Ethiopia dapat dibaca, dipelajari, dan menjadi referensi bahkan motivasi bagi siapa saja yang membacanya terutama pelaku masa depan hubungan internasional.
“Memang ada arsip atau catatan di lembaga terkait terutama KBRI. Namun, kegiatan diplomasi Indonesia-Ethiopia perlu dibukukan dan menjadi konsumsi publik agar masyarakat tahu dan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan diplomasi,” kata Dubes Al Busyra.
Lihat Juga: Hamas Kutuk Kebejatan Moral Israel karena Rekrut Pencari Suaka Afrika untuk Genosida di Gaza
Peluncuran dilakukan secara hybrid di Kedutaan Besar RI Addis Ababa, diikuti oleh sekitar 180 peserta dari Ethiopia, Indonesia, Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan beberapa negara lain.
Hadir sebagai pembahas buku di KBRI Addis Ababa, dua professor dari Universitas Harambe dan Universitas Hawassa, masing-masing Bekede Shibru dan Dubale Gebeyehu. Hadir juga Prof. Admasu Tsegaye, Dubes Ethiopia untuk Indonesia yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya di Jakarta, serta sejumlah tokoh organisasi pemuda Ethiopia.
Buku tersebut berisi kegiatan diplomasi Indonesia di Ethiopia, terutama penyelenggaraan diplomasi publik dan hubungannya dengan penguatan kerjasama bilateral bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Baik Bekede maupun Dubale dalam paparannya mengatakan bahwa buku yang ditulis oleh Dubes Al Busyra Basnur adalah buku yang sangat penting dan perlu dibaca semua orang.
“Saya baru sekarang melihat buku tentang diplomasi yang ditulis oleh seorang Dubes dari negara sahabat yang isinya sangat inspiratif dan komprehensif,” kata Dubale.
“Dengan terbitnya buku ini, menempatkan Dubes Al Busyra Basnur eksepsional diantara Dubes negara sahabat lainnya di Ethiopia. Tidak mudah menulis buku ditengah kesibukan sebagai Duta Besar,” kata Kebede.
Sementara itu, Dubes Al Busyra Basnur mengatakan bahwa ia sengaja menulis buku tersebut agar catatan perjalanan sejarah penting diplomasi bilateral Indonesia dan Ethiopia dapat dibaca, dipelajari, dan menjadi referensi bahkan motivasi bagi siapa saja yang membacanya terutama pelaku masa depan hubungan internasional.
“Memang ada arsip atau catatan di lembaga terkait terutama KBRI. Namun, kegiatan diplomasi Indonesia-Ethiopia perlu dibukukan dan menjadi konsumsi publik agar masyarakat tahu dan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan diplomasi,” kata Dubes Al Busyra.
Lihat Juga: Hamas Kutuk Kebejatan Moral Israel karena Rekrut Pencari Suaka Afrika untuk Genosida di Gaza
(esn)