China Siapkan Rp326 Juta untuk Penangkap Warga Korut yang Ahli Melarikan Diri
loading...
A
A
A
BEIJING - Otoritas China telah menawarkan hadiah yang setara dengan lebih dari USD23 ribu (Rp326 juta) untuk penangkapan seorang pembelot Korea Utara (Korut) yang melarikan diri dari penjara di kota timur laut, Jilin pada awal pekan ini. Narapidana, yang diidentifikasi sebagai Zhu Xianjian, memasuki China secara ilegal pada tahun 2013.
Tiga tahun kemudian, ia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena penyeberangan perbatasan ilegal, pencurian dan perampokan, yang akan diikuti dengan deportasinya, menurut keputusan pengadilan. Kini, Xianjian malah kabur dari penjara, yang menambah panjang catatan hitamnya.
Seperti dilaporkan CNN, Jumat (22/10/2021), pengumuman soal hadiah yang dikeluarkan oleh Penjara Jilin menyatakan, sang napi melarikan diri sekitar pukul 6 sore waktu setempat, setelah naik ke gudang di sebelah gerbang saat para narapidana sedang menyelesaikan pekerjaan di halaman.
Pemberitahuan tersebut juga menawarkan hadiah USD15.600 untuk informasi yang bisa membantu polisi menangkap Xianjian. Hadiah itu bisa meningkat menjadi USD23.400 untuk petunjuk yang mengarah langsung ke penangkapannya.
Pelarian dramatis Xianjian terekam dalam video pengawasan yang diposting di media sosial China oleh sejumlah media pemerintah. Dalam rekaman itu, Xianjian terlihat memanjat gudang, berlari melintasi atap dan menggunakan tali untuk merusak pagar listrik yang mengelilingi dinding penjara, memicu serangkaian percikan api.
Dia kemudian melangkah ke pagar untuk memanjat pagar logam lain dan menghilang di balik tembok tinggi, saat para tahanan dan penjaga melihatnya. Polisi telah memblokir pintu masuk ke desa-desa terdekat dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah.
Video pengawasan lainnya memperlihatkan Xianjian berguling di tanah setelah melompat dari pagar yang tinggi. Dia berbaring diam beberapa saat sebelum bangkit dan melarikan diri. Berita pelarian ini telah menarik perhatian luas publik China. Maklum, narapidana kabur dari penjara jarang terjadi di China.
Delapan tahun lalu, menurut dokumen pengadilan, Xianjian yang berprofesi sebagai penambang batu baru kabur dari Korut dengan cara berenang melintasi sungai dari ujung timur laut Korut ke sebuah desa China di kota Tumen, provinsi Jilin.
Tiga tahun kemudian, ia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena penyeberangan perbatasan ilegal, pencurian dan perampokan, yang akan diikuti dengan deportasinya, menurut keputusan pengadilan. Kini, Xianjian malah kabur dari penjara, yang menambah panjang catatan hitamnya.
Seperti dilaporkan CNN, Jumat (22/10/2021), pengumuman soal hadiah yang dikeluarkan oleh Penjara Jilin menyatakan, sang napi melarikan diri sekitar pukul 6 sore waktu setempat, setelah naik ke gudang di sebelah gerbang saat para narapidana sedang menyelesaikan pekerjaan di halaman.
Pemberitahuan tersebut juga menawarkan hadiah USD15.600 untuk informasi yang bisa membantu polisi menangkap Xianjian. Hadiah itu bisa meningkat menjadi USD23.400 untuk petunjuk yang mengarah langsung ke penangkapannya.
Pelarian dramatis Xianjian terekam dalam video pengawasan yang diposting di media sosial China oleh sejumlah media pemerintah. Dalam rekaman itu, Xianjian terlihat memanjat gudang, berlari melintasi atap dan menggunakan tali untuk merusak pagar listrik yang mengelilingi dinding penjara, memicu serangkaian percikan api.
Dia kemudian melangkah ke pagar untuk memanjat pagar logam lain dan menghilang di balik tembok tinggi, saat para tahanan dan penjaga melihatnya. Polisi telah memblokir pintu masuk ke desa-desa terdekat dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah.
Video pengawasan lainnya memperlihatkan Xianjian berguling di tanah setelah melompat dari pagar yang tinggi. Dia berbaring diam beberapa saat sebelum bangkit dan melarikan diri. Berita pelarian ini telah menarik perhatian luas publik China. Maklum, narapidana kabur dari penjara jarang terjadi di China.
Delapan tahun lalu, menurut dokumen pengadilan, Xianjian yang berprofesi sebagai penambang batu baru kabur dari Korut dengan cara berenang melintasi sungai dari ujung timur laut Korut ke sebuah desa China di kota Tumen, provinsi Jilin.