Putin Sebut Kehadiran Militer NATO di Ukraina Ancaman bagi Rusia

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 13:12 WIB
loading...
Putin Sebut Kehadiran Militer NATO di Ukraina Ancaman bagi Rusia
Presiden Vladimir Putin menyebut kehadirian militer NATO di Ukraina ancaman bagi Rusia. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa kehadiran militer NATO di Ukraina merupakan ancaman nyata bagi Rusia . Pernyataan ini muncul setelah setelah awal pekan ini, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan negara ketiga tidak memiliki hak untuk memveto aksesi Ukraina ke NATO, menambahkan bahwa Washington mendukung Kiev dalam aspirasinya.

“Pengembangan militer wilayah (Ukraina) sudah berlangsung, dan ini benar-benar merupakan ancaman bagi Rusia. Kami menyadari hal ini,” kata Putin pada pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai.

"Mari kita lihat apa yang akan terjadi di kancah politik domestik Ukraina dalam waktu dekat," imbuh Putin seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (22/10/2021).

Putin juga mengatakan bahwa kepala Pentagon Austin telah secara efektif membuka jalan bagi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut.



"Menteri Pertahanan (AS) telah tiba, pada kenyataannya, membuka pintu bagi Ukraina untuk NATO, pada kenyataannya, pernyataannya harus dan dapat ditafsirkan dengan cara ini," kata Putin.

Lebih jauh Putin menyebut situasi di Ukraina jalan buntu karena negara itu tidak diperintah oleh presiden terpilih, melainkan oleh sekelompok kecil orang dengan pandangan politik ekstrem.

"Rakyat Ukraina tidak diizinkan dan tidak akan diizinkan untuk membentuk badan pemerintahan yang akan secara langsung mewakili kepentingan mereka," ujar Putin.

"Ukraina secara realistis diperintah oleh sekelompok kecil orang yang mengklaim telah memenangkan perjuangan untuk kemerdekaan dan yang memiliki pandangan politik ekstrem, terlepas dari siapa nama kepala negaranya," sambung Putin.

Dia mencatat bahwa para pemimpin yang berkuasa di negara itu sering mengandalkan pemilih dari tenggara negara itu, tetapi segera mengubah posisi politik mereka setelah pemilihan selesai.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)