Hubungan Iran-Israel Memanas, Pemerintah Teheran Gelar Latihan Udara Nasional
loading...
A
A
A
“Latihan tersebut akan menguji daya tahan jarak jauh jet tempur Angkatan Udara Republik Islam Iran di luar bidang pertahanan mereka, menunjukkan akurasi bom dan roket dalam serangan udara-ke-permukaan serta pengawasan zona operasional,” papar dia.
Iran telah mengumpulkan berbagai macam pesawat selama bertahun-tahun, meskipun sebagian besar angkatan udaranya agak ketinggalan zaman.
Pesawat tempur Amerika seperti F-5 Tigers, F-4 Phantom II dan F-14A Tomcats dapat terlihat di samping MiG-29 dan Su-24 buatan Soviet dan bahkan J-7 China, yang merupakan tiruan dari MiG-21 Soviet.
Iran sebagian besar terputus dari pembelian senjata baru oleh Amerika Serikat setelah Revolusi Islam 1979. Mereka harus berinovasi untuk menjaga angkatan udara mereka tetap relevan, termasuk memperbarui avionik, radar, dan peralatan lainnya.
Teheran bahkan mengembangkan pesawat tempur spin-off, seperti jet tempur Saeqeh dan Kosar, yang didasarkan pada badan pesawat F-5.
Latihan tersebut juga akan menampilkan kendaraan udara tak berawak Karrar, Kian, Ababil, Arash dan Kaman-12, yang semuanya membawa berbagai senjata ofensif dan peralatan jamming, serta pesawat Boeing 707 dan Boeing 747 yang dimodifikasi untuk melakukan peran pengisian bahan bakar kargo dan udara.
Sanksi yang melarang Teheran membeli peralatan militer dari luar negeri berakhir pada akhir 2020, tetapi karena tekanan ekonomi yang terus berlanjut oleh AS, mereka belum melakukan pembelian peralatan baru.
Namun, pada Agustus mereka meluncurkan versi baru dari sistem pertahanan udara berbasis darat Bavar-373 yang dibanggakan pengembang di Organisasi Industri Elektronik dapat melebihi kemampuan sistem S-400 Triumf Rusia.
Selain latihan tahunan, latihan Defenders of the Velayat Sanctuary tahun ini digelar hanya beberapa hari setelah Israel menyetujui anggaran USD1,5 miliar untuk mempersiapkan potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Israel telah mengklaim Iran sedang mengejar bom nuklir, yang akan menimbulkan ancaman bagi Zionis. Meski demikian, Teheran bersumpah tidak menginginkan senjata pemusnah massal.
Iran telah mengumpulkan berbagai macam pesawat selama bertahun-tahun, meskipun sebagian besar angkatan udaranya agak ketinggalan zaman.
Pesawat tempur Amerika seperti F-5 Tigers, F-4 Phantom II dan F-14A Tomcats dapat terlihat di samping MiG-29 dan Su-24 buatan Soviet dan bahkan J-7 China, yang merupakan tiruan dari MiG-21 Soviet.
Iran sebagian besar terputus dari pembelian senjata baru oleh Amerika Serikat setelah Revolusi Islam 1979. Mereka harus berinovasi untuk menjaga angkatan udara mereka tetap relevan, termasuk memperbarui avionik, radar, dan peralatan lainnya.
Teheran bahkan mengembangkan pesawat tempur spin-off, seperti jet tempur Saeqeh dan Kosar, yang didasarkan pada badan pesawat F-5.
Latihan tersebut juga akan menampilkan kendaraan udara tak berawak Karrar, Kian, Ababil, Arash dan Kaman-12, yang semuanya membawa berbagai senjata ofensif dan peralatan jamming, serta pesawat Boeing 707 dan Boeing 747 yang dimodifikasi untuk melakukan peran pengisian bahan bakar kargo dan udara.
Sanksi yang melarang Teheran membeli peralatan militer dari luar negeri berakhir pada akhir 2020, tetapi karena tekanan ekonomi yang terus berlanjut oleh AS, mereka belum melakukan pembelian peralatan baru.
Namun, pada Agustus mereka meluncurkan versi baru dari sistem pertahanan udara berbasis darat Bavar-373 yang dibanggakan pengembang di Organisasi Industri Elektronik dapat melebihi kemampuan sistem S-400 Triumf Rusia.
Selain latihan tahunan, latihan Defenders of the Velayat Sanctuary tahun ini digelar hanya beberapa hari setelah Israel menyetujui anggaran USD1,5 miliar untuk mempersiapkan potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Israel telah mengklaim Iran sedang mengejar bom nuklir, yang akan menimbulkan ancaman bagi Zionis. Meski demikian, Teheran bersumpah tidak menginginkan senjata pemusnah massal.