Guru Dipecat Gara-gara Punya Blog Seks, Parlemen Rusia Lakukan Penyelidikan

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 20:15 WIB
loading...
A A A
Akun 'Body Language' sejak itu dibuat pribadi, dengan Shchegoleva mengatakan dia telah menjadi sasaran serangan bot dan menghadapi banyak keluhan yang membuatnya melanggar fungsi pelaporan otomatis Instagram.



"Saya menulis ke Instagram dan memberi tahu mereka bahwa saya sedang diintimidasi dunia maya, dan meminta mereka untuk membantu saya memastikan keluhan tidak membunuh posting saya karena benar-benar tidak ada alasan bagi mereka untuk melakukannya," katanya.

Pemimpin partai sayap kanan Rusia, Vladimir Zhirinovsky, memberikan dukungannya kepada guru tersebut selama berpidato dalam pertemuan di parlemen. Dia bersikeras bahwa blog itu tidak memalukan dan malah menimbulkan pertanyaan yang harus diajukan oleh para guru.

Dia melanjutkan dengan berargumen bahwa tanggapan dari para petinggi sekolah adalah semacam ketidakjelasan seperti sesuatu dari Abad Pertengahan, dan bersikeras bahwa Shchegoleva harus dipekerjakan kembali.

Pendidikan seks sebagian besar merupakan mata pelajaran yang tabu di Rusia, yang tidak memiliki kurikulum standar bagi mata pelajaran tersebut di sekolah. Para ahli dan akademisi telah memperingatkan bahwa kurangnya pendidikan tentang masalah ini akan membuat anak muda yang memiliki keterbatasan tentang bagaimana berhubungan seks aman dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mengambil tip dari film, TV, dan pornografi daripada pendidik.

Pada tahun 2013, anggota parlemen mendukung pengenalan kelas pendidikan seks, tetapi arahan tersebut belum dilaksanakan.



Situs berita online Znak melakukan serangkaian 25 wawancara dengan warga di kota Ekaterinburg, wilayah Ural, awal pekan ini setelah pertikaian atas Shchegoleva. Sekitar setengah dari mereka yang diwawancarai kritis terhadap gagasan orang lain membicarakan seks dengan anak di bawah umur selain orang tua.

“Ini gila,” kata seorang responden, “Mengapa mengajarkan ini? Jangan merusak anak-anak!”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)