Pembelot Korut Tuntut Kim Jong-un Atas Kasus Penculikan oleh Negara
loading...
A
A
A
Pemerintah Jepang juga mendukung skema tersebut, dengan media menggembar-gemborkannya sebagai kampanye kemanusiaan bagi warga Korea yang berjuang untuk membangun kehidupan di Jepang.
Selama pemerintahan kolonial Tokyo 1910-1945 di semenanjung Korea, jutaan orang Korea pindah ke Jepang, baik secara sukarela atau paksa.
Ketika Jepang menyerah, ratusan ribu orang tetap tinggal, enggan untuk kembali ke tanah air mereka yang hancur.
Mereka dilucuti dari kewarganegaraan Jepang mereka dan menjadi tanpa kewarganegaraan. Mereka pun terbuai dengan film-film propaganda yang menggambarkan kehidupan yang indah di Korut.
Sebagian dari keluhan para pembelot itu menyangkut perpisahan dengan keluarga mereka yang masih terjebak di negara terpencil itu.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga saya. Mungkin virus Corona telah menyerang mereka, mungkin beberapa dari mereka meninggal karena kelaparan," kata Eiko Kawasaki, salah satu dari lima penggugat.
Selama pemerintahan kolonial Tokyo 1910-1945 di semenanjung Korea, jutaan orang Korea pindah ke Jepang, baik secara sukarela atau paksa.
Ketika Jepang menyerah, ratusan ribu orang tetap tinggal, enggan untuk kembali ke tanah air mereka yang hancur.
Mereka dilucuti dari kewarganegaraan Jepang mereka dan menjadi tanpa kewarganegaraan. Mereka pun terbuai dengan film-film propaganda yang menggambarkan kehidupan yang indah di Korut.
Sebagian dari keluhan para pembelot itu menyangkut perpisahan dengan keluarga mereka yang masih terjebak di negara terpencil itu.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga saya. Mungkin virus Corona telah menyerang mereka, mungkin beberapa dari mereka meninggal karena kelaparan," kata Eiko Kawasaki, salah satu dari lima penggugat.
(ian)