Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Bakal Miliki Rudal Hipersonik Larchinka-MD
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sedang mengembangkan rudal anti-kapal hipersonik terbaru untuk dipasang pada jet tempur siluman Su-57 .
Rudal tersebut, yang dinamai Larchinka-MD, sedang dikembangkan untuk menggantikan rudal anti-kapal supersonik Kh-31 yang mulai digunakan sejak 1988.
Misil hipersonik terbaru ini dikembangkan oleh Tactical Missile Armament Corporation (KTRV). Senjata itu memiliki mesin ramjet “Product 70”.
Mesin itu adalah mesin yang sama dengan yang digunakan pada “Gremlin", rudal hipersonik lain yang sedang dikembangkan Rusia–dan sedang dalam tahap pengembangan prototipe.
Menurut surat kabar Izvestia, Kamis (14/10/2021), yang mengutip dokumen militer Rusia, rudal hipersonik Larchinka-MD akan dipasang pada kompartemen internal jet tempur Su-57. Seorang ahli militer yang dikutip media itu mengatakan bahwa amunisi itu bisa memiliki jangkauan beberapa ratus kilometer.
Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko sebenarnya pernah mengumumkan pengembangan rudal anti-kapal untuk jet tempur Su-57 pada tahun 2019 lalu. “Kepala homing aktif” rudal sedang dikembangkan oleh Biro Desain Ural “Detal", yang merupakan bagian dari KTRV.
Direktur Umum KTRV Boris Obnosov mengumumkan tahun ini bahwa rudal "anti-jamming" hipersonik sedang dikembangkan untuk jet tempur siluman Rusia.
Rusia saat ini hanya memiliki satu rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara, yakni Kh-47M2 Kinzhal, yang dikerahkan pada pesawat pencegat MiG-31.
Namun, negara ini sedang berupaya untuk memperluas persenjataan rudal hipersoniknya dengan pengembangan rudal yang diluncurkan dari udara seperti rudal jarak jauh Kh-95 dan rudal Gremlin.
Moskow juga telah menguji rudal hipersonik Zircon atau Tsirkon yang diluncurkan dari kapal selam.
Rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan Mach 5 atau lebih dan dapat menyerang target hingga jarak 1.500 km (932 mil), yang membuatnya hampir tidak mungkin dicegat oleh sistem pertahanan rudal mana pun.
Rudal Tsirkon memiliki kecepatan yang terkonfirmasi Mach 7, sedangkan rudal Kinzhal bisa terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 10.
Rudal tersebut, yang dinamai Larchinka-MD, sedang dikembangkan untuk menggantikan rudal anti-kapal supersonik Kh-31 yang mulai digunakan sejak 1988.
Misil hipersonik terbaru ini dikembangkan oleh Tactical Missile Armament Corporation (KTRV). Senjata itu memiliki mesin ramjet “Product 70”.
Mesin itu adalah mesin yang sama dengan yang digunakan pada “Gremlin", rudal hipersonik lain yang sedang dikembangkan Rusia–dan sedang dalam tahap pengembangan prototipe.
Menurut surat kabar Izvestia, Kamis (14/10/2021), yang mengutip dokumen militer Rusia, rudal hipersonik Larchinka-MD akan dipasang pada kompartemen internal jet tempur Su-57. Seorang ahli militer yang dikutip media itu mengatakan bahwa amunisi itu bisa memiliki jangkauan beberapa ratus kilometer.
Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko sebenarnya pernah mengumumkan pengembangan rudal anti-kapal untuk jet tempur Su-57 pada tahun 2019 lalu. “Kepala homing aktif” rudal sedang dikembangkan oleh Biro Desain Ural “Detal", yang merupakan bagian dari KTRV.
Direktur Umum KTRV Boris Obnosov mengumumkan tahun ini bahwa rudal "anti-jamming" hipersonik sedang dikembangkan untuk jet tempur siluman Rusia.
Rusia saat ini hanya memiliki satu rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara, yakni Kh-47M2 Kinzhal, yang dikerahkan pada pesawat pencegat MiG-31.
Namun, negara ini sedang berupaya untuk memperluas persenjataan rudal hipersoniknya dengan pengembangan rudal yang diluncurkan dari udara seperti rudal jarak jauh Kh-95 dan rudal Gremlin.
Moskow juga telah menguji rudal hipersonik Zircon atau Tsirkon yang diluncurkan dari kapal selam.
Rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan Mach 5 atau lebih dan dapat menyerang target hingga jarak 1.500 km (932 mil), yang membuatnya hampir tidak mungkin dicegat oleh sistem pertahanan rudal mana pun.
Rudal Tsirkon memiliki kecepatan yang terkonfirmasi Mach 7, sedangkan rudal Kinzhal bisa terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 10.
(min)