Penyebab Pecahnya Perang Bosnia Serbia yang Tewaskan 100 Ribu Jiwa
loading...
A
A
A
SARAJEVO - Bosnia dan Serbia pernah terlibat perang dahsyat pada kurun 1992-1995. Perang ini berawal dari keruntuhan Yugoslavia pada 1991. Usai keruntuhan Yugoslavia, negara-negara bagian Yugoslavia, seperti Slovenia, Kroasia, dan Macedonia mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka.
Pendeklarasian negara bagian Yugoslavia sebagai negara merdeka mendapat penolakan dari Serbia. Serbia tetap menginginkan eksistensi Yugoslavia. Keinginan Serbia tersebut menimbulkan konfik yang berujung pada Perang Bosnia.
Pada Maret 1992, Bosnia-Herzegovina memproklamirkan kemerdekaannya melalui referendum. Proklamasi Bosnia-Herzegovia mendapat pengakuan internasional. Pada Mei 1992, negara tersebut resmi menjadi anggota PBB. Namun, proklamasi Bosnia mendapat penolakan dari Serbia.
Di bawah pimpinan Rodovan Karadzic dan Slobodan Milasevic, Serbia berusaha menggagalkan pembentukan negara Bosnia. Serbia kemudian mulai melancarkan serangannya dengan memborbadir wilayah Bosnia pada pertengahan 1992. Serbia menyerang kota-kota yang didominasi etnis Bosnia di Bosnia timur, termasuk Zvornik, Foca, dan Visegrad. Kejadian ini digambarkan sebagai upaya pembersihan etnis.
Puncak dari perang Bosnia terjadi pada 1995. Serbia melakukan pembantaian. Lebih dari 8.000 warga Bosnia diserang, diperkosa hingga dibunuh pada 11-22 Juli 1995. Melihat peristiwa tersebut, PBB dan NATO berusaha untuk menghentikan Perang Bosnia. Pada Agustus 1995, PBB dan NATO melancarkan serangan guna menghentikan kekejaman Serbia.
Perang Bosnia berakhir melalui perundingan di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio pada 21 November 1995. Perjanjian tersebut dikenal dengan Perjanjian Dayton. Perjanjian Dayton diteken di Paris pada 14 Desember 1995.
Perjanjian Dayton mengatur pembagian wilayah Bosnia yang dibagi menjadi dua negara, yaitu Republik Srpska dan Federasi Bosnia-Hezergovina. Akibat Perang ini, setidaknya 100 ribu orang tewas dan 2 juta orang mengungsi.
Sumber:
- https://www.history.com/topics/1990s/bosnian-genocide
- https://www.britannica.com/event/Bosnian-War/War-crimes-and-trials
Pendeklarasian negara bagian Yugoslavia sebagai negara merdeka mendapat penolakan dari Serbia. Serbia tetap menginginkan eksistensi Yugoslavia. Keinginan Serbia tersebut menimbulkan konfik yang berujung pada Perang Bosnia.
Pada Maret 1992, Bosnia-Herzegovina memproklamirkan kemerdekaannya melalui referendum. Proklamasi Bosnia-Herzegovia mendapat pengakuan internasional. Pada Mei 1992, negara tersebut resmi menjadi anggota PBB. Namun, proklamasi Bosnia mendapat penolakan dari Serbia.
Di bawah pimpinan Rodovan Karadzic dan Slobodan Milasevic, Serbia berusaha menggagalkan pembentukan negara Bosnia. Serbia kemudian mulai melancarkan serangannya dengan memborbadir wilayah Bosnia pada pertengahan 1992. Serbia menyerang kota-kota yang didominasi etnis Bosnia di Bosnia timur, termasuk Zvornik, Foca, dan Visegrad. Kejadian ini digambarkan sebagai upaya pembersihan etnis.
Puncak dari perang Bosnia terjadi pada 1995. Serbia melakukan pembantaian. Lebih dari 8.000 warga Bosnia diserang, diperkosa hingga dibunuh pada 11-22 Juli 1995. Melihat peristiwa tersebut, PBB dan NATO berusaha untuk menghentikan Perang Bosnia. Pada Agustus 1995, PBB dan NATO melancarkan serangan guna menghentikan kekejaman Serbia.
Perang Bosnia berakhir melalui perundingan di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio pada 21 November 1995. Perjanjian tersebut dikenal dengan Perjanjian Dayton. Perjanjian Dayton diteken di Paris pada 14 Desember 1995.
Perjanjian Dayton mengatur pembagian wilayah Bosnia yang dibagi menjadi dua negara, yaitu Republik Srpska dan Federasi Bosnia-Hezergovina. Akibat Perang ini, setidaknya 100 ribu orang tewas dan 2 juta orang mengungsi.
Sumber:
- https://www.history.com/topics/1990s/bosnian-genocide
- https://www.britannica.com/event/Bosnian-War/War-crimes-and-trials
(esn)