Vonis Akhir 'Jagal Bosnia' Pembantai Ribuan Muslim Dijatuhkan Hari Ini
loading...
A
A
A
DEN HAAG - Hakim-hakim PBB hari ini (8/6/2021) akan memutuskan banding kepala militer Serbia Bosnia Ratko Mladic terhadap hukuman genosidanya atas pembantaian Srebrenica 1995. Mladic, yang dijuluki "Jagal Bosnia", dianggap bertanggung jawab atas pembantaian ribuan muslim selama Perang Bosnia 1992-1995.
Pembantaian Srebrenica 1995 tercatat sebagai tindakan pertumpahan darah terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pengadilan Den Haag akan memberikan putusan terakhirnya untuk si "Jagal Bosnia" atas vonis pengadilan sebelumnya, yakni hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2017 karena genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Bosnia 1992-1995.
Mladic, sekarang lemah dan berusia akhir 70-an tahun. Dia dijadwalkan mendenger putusan akhir pengadilan mulai pukul 13.00 GMT.
Para Ibu—dari sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki yang sebagian besar Muslim terbunuh ketika pasukan Serbia Bosnia menyerbu Srebrenica—akan berada di luar pengadilan di Belanda di mana mereka telah lama berkampanye untuk menuntut keadilan.
“Kami akan pergi ke Den Haag untuk melihat mata algojo sekali lagi karena dia akhirnya dijatuhi hukuman,” kata Munira Subasic, presiden salah satu asosiasi “Mothers of Srebrenica” kepada AFP.
Jaksa juga mengajukan banding terhadap pembebasan Mladic atas tuduhan genosida yang lebih luas.
Jaksa pengadilan Serge Brammertz mengatakan dia "sangat optimistis" tentang putusan itu, dengan ahli hukum Belgia mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa dia "tidak bisa membayangkan hasil lain selain konfirmasi" dari setidaknya putusan asli.
Mladic, yang menghabiskan satu dekade dalam pelarian sebelum penangkapannya pada 2011, adalah wajah militer dari trio brutal yang dipimpin di sisi politik oleh mantan presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic dan mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic.
Pembantaian Srebrenica 1995 tercatat sebagai tindakan pertumpahan darah terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pengadilan Den Haag akan memberikan putusan terakhirnya untuk si "Jagal Bosnia" atas vonis pengadilan sebelumnya, yakni hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2017 karena genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Bosnia 1992-1995.
Mladic, sekarang lemah dan berusia akhir 70-an tahun. Dia dijadwalkan mendenger putusan akhir pengadilan mulai pukul 13.00 GMT.
Para Ibu—dari sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki yang sebagian besar Muslim terbunuh ketika pasukan Serbia Bosnia menyerbu Srebrenica—akan berada di luar pengadilan di Belanda di mana mereka telah lama berkampanye untuk menuntut keadilan.
“Kami akan pergi ke Den Haag untuk melihat mata algojo sekali lagi karena dia akhirnya dijatuhi hukuman,” kata Munira Subasic, presiden salah satu asosiasi “Mothers of Srebrenica” kepada AFP.
Jaksa juga mengajukan banding terhadap pembebasan Mladic atas tuduhan genosida yang lebih luas.
Jaksa pengadilan Serge Brammertz mengatakan dia "sangat optimistis" tentang putusan itu, dengan ahli hukum Belgia mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa dia "tidak bisa membayangkan hasil lain selain konfirmasi" dari setidaknya putusan asli.
Mladic, yang menghabiskan satu dekade dalam pelarian sebelum penangkapannya pada 2011, adalah wajah militer dari trio brutal yang dipimpin di sisi politik oleh mantan presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic dan mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic.