Siprus Perpanjang Penahanan Tersangka Pembunuh Bayaran Iran
loading...
A
A
A
NICOSIA - Pengadilan Siprus memperpanjang penahanan seorang pria yang dituduh Israel adalah calon pembunuh yang direkrut oleh Iran untuk menyerang pengusaha Israel di pulau itu.
Pria itu ditangkap di Ibu Kota Siprus Nicosia pada 27 September lalu. Polisi mengatakan bahwa ketika dia dicegat, sebuah pistol dengan peredam ditemukan di kendaraan sewaannya.
Israel mengatakan itu adalah insiden teroris yang diarahkan oleh Iran terhadap orang Israel di pulau itu. Tuduhan ini dibantah oleh Kedutaan Iran di Nicosia menyebutnya sebagai tidak berdasar.
Polisi bungkam soal insiden tersebut. Tersangka dibawa ke pengadilan distrik di Nicosia pada hari Rabu (6/10/2021), di mana perintah untuk menahannya diperpanjang hingga Senin.
Tersangka belum didakwa dan para pejabat belum mengidentifikasi pelaku, selain menggambarkannya sebagai sosok dari etnis Azeri dengan paspor Rusia.
"Investigasi berjalan dengan cepat," kata juru bicara polisi Christos Andreou kepada TV pemerintah seperti dikutip dari Reuters.
Dia menolak mengomentari klaim Israel, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung.
Proses pengadilan hari Rabu ini diadakan di depan kamera untuk alasan keamanan. Sebuah konvoi kendaraan, termasuk SUV tanpa tanda yang dikawal polisi dengan sepeda motor, tiba di kompleks bangunan kolonial pada Rabu pagi.
Harian resmi Siprus Phileleftheros mengatakan tersangka, yang diperkirakan tiba di Siprus 20 hari sebelum penangkapannya, tidak bersikap koperatif dengan polisi.
Pada hari Selasa tersangka menunjukkan kepada polisi di mana dia menyewa dua mobil, dari kota resor Ayia Napa di tenggara pulau.
"Polisi belum melacak di mana tersangka tinggal sebelum penangkapannya," kata surat kabar itu. Pihak berwenang yakin dia mungkin telah tinggal di wilayah utara yang dikuasai Turki dari pulau yang terbagi secara etnis.
Pria itu ditangkap di Ibu Kota Siprus Nicosia pada 27 September lalu. Polisi mengatakan bahwa ketika dia dicegat, sebuah pistol dengan peredam ditemukan di kendaraan sewaannya.
Israel mengatakan itu adalah insiden teroris yang diarahkan oleh Iran terhadap orang Israel di pulau itu. Tuduhan ini dibantah oleh Kedutaan Iran di Nicosia menyebutnya sebagai tidak berdasar.
Polisi bungkam soal insiden tersebut. Tersangka dibawa ke pengadilan distrik di Nicosia pada hari Rabu (6/10/2021), di mana perintah untuk menahannya diperpanjang hingga Senin.
Tersangka belum didakwa dan para pejabat belum mengidentifikasi pelaku, selain menggambarkannya sebagai sosok dari etnis Azeri dengan paspor Rusia.
"Investigasi berjalan dengan cepat," kata juru bicara polisi Christos Andreou kepada TV pemerintah seperti dikutip dari Reuters.
Dia menolak mengomentari klaim Israel, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung.
Proses pengadilan hari Rabu ini diadakan di depan kamera untuk alasan keamanan. Sebuah konvoi kendaraan, termasuk SUV tanpa tanda yang dikawal polisi dengan sepeda motor, tiba di kompleks bangunan kolonial pada Rabu pagi.
Harian resmi Siprus Phileleftheros mengatakan tersangka, yang diperkirakan tiba di Siprus 20 hari sebelum penangkapannya, tidak bersikap koperatif dengan polisi.
Pada hari Selasa tersangka menunjukkan kepada polisi di mana dia menyewa dua mobil, dari kota resor Ayia Napa di tenggara pulau.
"Polisi belum melacak di mana tersangka tinggal sebelum penangkapannya," kata surat kabar itu. Pihak berwenang yakin dia mungkin telah tinggal di wilayah utara yang dikuasai Turki dari pulau yang terbagi secara etnis.
(ian)