Nasib Para Penghina Nabi Muhammad: Tewas Tragis hingga Dibayangi Ketakutan

Selasa, 05 Oktober 2021 - 14:17 WIB
loading...
Nasib Para Penghina Nabi Muhammad: Tewas Tragis hingga Dibayangi Ketakutan
Lars Vilks, kartunis Swedia yang menggambar Nabi Muhammad dengan penghinaan, tewas dalam tabrakan mobil, Minggu (3/10/2021). Foto/REUTERS/Bjorn Lindgren/TT News Agency
A A A
STOCKHOLM - Lars Vilks, kartunis Swedia yang menggambar Nabi Muhammad SAW secara terhina, tewas dalam tabrakan mobil pada Minggu (3/10/2021).

Dia bukan satu-satunya orang yang menghina Rasulullah SAW. Berikut nasib para kartunis dan jurnalis yang pernah menghina Nabi Muhammad SAW:

1. Lars Vilks
Nasib Para Penghina Nabi Muhammad: Tewas Tragis hingga Dibayangi Ketakutan

Kartunis Swedia ini menggambar sosok Nabi Muhammad SAW dengan penghinaan, yakni manusia bertubuh anjing. Dia memamerkan karikaturnya pada 2007 dan memicu kemarahan umat Islam di dunia.

Karikatur itu membuatnya hidup di bawah perlindungan polisi.



Selama bertahun-tahun dia jadi target pembunuhan oleh sejumlah orang karena karikatur yang dia buat. Bahkan, kelompok al-Qaeda menawarkan hadiah USD100.000 bagi siapa saja yang bisa membawa kepalanya.

Pada tahun 2007, perdana menteri Swedia saat itu, Fredrik Reinfeldt, bertemu dengan duta besar dari 22 negara Muslim dalam upaya untuk meredakan situasi akibat ulah sang kartunis.

Pada Minggu (3/10/2021), Vilks bepergian dengan mobil polisi yang disamarkan sebagai mobil sipil bersama dua polisi yang mengawal di dalamnya. Mobil itu tabrakan dengan sebuah truk di dekat kota Markaryd, Swedia selatan. Vilks dan dua polisi yang mengawalnya tewas. Laporan lain menyebut mobil yang ditumpangi Vilks terbakar dan sang kartunis terbakar hidup-hidup sampai akhirnya tewas.

2. Stéphane "Charb" Charbonnier
Nasib Para Penghina Nabi Muhammad: Tewas Tragis hingga Dibayangi Ketakutan

Dia adalah jurnalis dan kartunis majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.

Pada 2 November 2011, kantor majalah Charlie Hebdo dibom tepat sebelum edisi 3 November-nya diterbitkan. Edisi tersebut berjudul "Charia Hebdo" dan menyindir Nabi Muhammad SAW yang seolah-olah digambarkan sebagai editor tamu.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)