Ribut Kapal Selam, UE Batalkan Pembicaraan Perdagangan dengan Australia

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 09:42 WIB
loading...
Ribut Kapal Selam, UE...
Desain Naval Group’s Shortfin Barracuda, yang semestinya akan menjadi kapal selam kelas Attack Angkatan Laut Australia. Foto/DCNS/AAP
A A A
CANBERRA - Uni Eropa (UE) membatalkan atau menunda pembicaraan tentang kesepakatan perdagangan dengan Australia . Itu sebagai solidaritasblok Eropa dengan Paris yang merasa dikhianati Canberra atas pembatalan proyek kapal selam senilai USD40 miliar.

Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan pada hari Jumat (1/10/2021) mengonfirmasi pembatalan pembicaraan perdagangan tersebut.



Australia pada bulan lalu membatalkan kesepakatan dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional.

Sebaliknya, Canberra akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi Amerika Serikat (AS) dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral dengan kedua negara tersebut, yang dikenal sebagai aliansi AUKUS.

Pembatalan proyek kapal selam bertenaga listrik-diesel itu membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang. Paris menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington.

Dalam solidaritas dengan Prancis, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mempertanyakan apakah blok Eropa tersebut dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Australia.



Tehan pada hari ini menolak untuk mengomentari peran kesepakatan kapal selam dalam menunda negosiasi, tetapi mengonfirmasi putaran ke-12 pembicaraan yang dijadwalkan pada 12 Oktober telah ditunda sebulan.

"Saya akan bertemu dengan mitra Uni Eropa saya Valdis Dombrovskis minggu depan untuk membahas putaran negosiasi ke-12, yang sekarang akan berlangsung pada November, bukan Oktober," kata Tehan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1507 seconds (0.1#10.140)