Saksi Mata: AS Buang Mayat Osama bin Laden ke Laut Itu Konyol

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 07:49 WIB
loading...
Saksi Mata: AS Buang Mayat Osama bin Laden ke Laut Itu Konyol
Pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden, yang tewas oleh serangan Amerika Serikat di Pakistan pada Mei 2011. Foto/REUTERS
A A A
ISLAMABAD - Saksi mata Pakistan mengatakan klaim Amerika Serikat (AS) membuangmayat pendiri dan pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden , ke laut adalah tindakan bodoh dan konyol.

Jurnalis Pakistan, Suhail Abbasi—yang meliput operasi penangkapan dan pembunuhan pada Mei 2011—mengatakan operasi itu sengaja dipertontonkan AS untuk menyelamatkan wajahnya di depan komunitas global dan rakyatnya sendiri.



Saksi mata lainnya, Raja Harun, heran karena awalnya tak ada yang terbunuh dalam operasi itu.

"Kami semua yakin bin Laden tidak ada di gedung itu. Tapi keluarganya pasti telah tinggal di daerah itu selama beberapa tahun," kata Harun kepada Sputniknews, yang dilansir Jumat (1/10/2021).

Harun mengamati seluruh operasi yang sedang berlangsung, hingga ketika pemerintah Pakistan mengeluarkan pernyataan yang disebut Komisi Abbottabad. Harun tinggal beberapa meter dari gedung tempat pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden diduga berada.

Awalnya, kata Harun, tidak ada laporan tindak lanjut atau bukti lain bahwa seseorang telah tewas dalam serangan AS.

“Baru kemudian kami, sama seperti orang lain di dunia, dikejutkan oleh laporan di media Amerika dan Barat bahwa Osama bin Laden telah terbunuh di kota kami," katanya.

"Kemudian wartawan, baik lokal maupun asing, mulai berdatangan. Ini diikuti dengan pernyataan dan ucapan selamat dari [Presiden AS saat itu Barack] Obama atas pembunuhan kepala organisasi teroris paling berbahaya di dunia. Fakta bahwamayatnya dibuang ke laut itu bodoh dan konyol," lanjut Harun.

AS menamai operasi untuk melenyapkan Osama bin Laden sebagai Operation Neptune Spear.

Sejak akhir 1990-an, Osama bin Laden bersembunyi di Afghanistan dengan dukungan dari Taliban, yang menguasai sebagian negara itu.

Setelah serangan teror 11 September 2001 atau 9/11 di World Trade Center (WTC) di New York dan gedung Pentagon di Washington, yang merenggut nyawa hampir 3.000 orang Amerika, Amerika Serikat menuntut ekstradisi Osama bin Laden dari Afghanistan.



Penolakan Taliban untuk mengekstradisi teroris itu mendorong intervensi militer AS selama hampir 20 tahun di negara itu.

Namun, Osama bin Laden berhasil lolos dari penangkapan setelah rezim Taliban di Afghanistan digulingkan oleh AS dan sekutunya.

Selama beberapa tahun, pemimpin al-Qaeda terus aktif secara politik, terus-menerus muncul di televisi dan membuat ancaman baru, sementara lokasinya tetap tidak diketahui.

Pada tahun 2010, CIA melacak kurir Osama bin Laden yang mengunjungi kompleks di kota Abbottabad di Pakistan yang diduga jadi tempat persembunyiannya.

Operasi untuk membunuh pemimpin al-Qaeda dimulai pada 1 Mei 2011, dari Afghanistan, setelah berbulan-bulan pengawasan dan pelatihan pasukan khusus untuk menyerang markas persembunyian Osama bin Laden.

Jasad Osama bin Laden diangkut ke pangkalan di Jalalabad, Afghanistan. Di sana, jasadnya difoto dan sehari setelahnya, analisis DNA memastikan bahwa itu adalah Osama bin Laden.

Setelah itu, jenazahnya dibawa ke kapal induk USS Carl Vinson di Laut Arab dan dijatuhkan ke laut, yang diklaim AS "sesuai dengan tradisi Muslim" sebelum pihak independen dapat mengonfirmasi kematiannya.

Pada tanggal 6 Mei 2011, al-Qaeda mengonfirmasi bahwa pemimpin mereka telah meninggal.

Rincian operasi itu diterbitkan oleh The New Yorker tiga bulan setelah pembunuhan Osama bin Laden.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)