Kerusuhan Pecah di Penjara Ekuador, Puluhan Napi Tewas
loading...
A
A
A
QUITO - Sedikitnya 30 narapidana tewas dan puluhan lainnya cedera dalam perkelahian antara geng yang pecah di sebuah penjara di kota pelabuhan Guayaquil, Ekuador .
Seorang komandan polisi mengatakan setidaknya lima narapidana telah dipenggal kepalanya sementara yang lain ditembak mati.
Komandan polisi Fausto Buenano mengatakan para tahanan juga telah melemparkan granat seperti dikutip dari BBC, Rabu (29/9/2021).
Gubernur regional mengatakan butuh 400 petugas polisi untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara yang menampung para tahanan yang memiliki hubungan dengan geng narkoba internasional.
Sepanjang tahun ini, lebih dari 150 orang tewas dalam kekerasan penjara di Ekuador.
Dalam insiden paling berdarah sejauh ini, 79 tahanan tewas dalam perkelahian serentak di bulan Februari lalu.
Lembaga Pemasyarakatan Litoral, tempat kerusuhan mematikan yang terjadi pada Selasa malam, dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di negara ini.
Komandan Polisi Buenano mengatakan bahwa narapidana dari satu sayap penjara telah merangkak melalui lubang untuk mendapatkan akses ke sayap yang berbeda, di mana mereka menyerang anggota geng saingan.
Polisi berhasil menjangkau enam juru masak yang terjebak di sayap tempat perkelahian terjadi dan menyelamatkan mereka.
Penjara Litoral menahan narapidana dari Los Choneros, sebuah geng di Ekuador yang diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba Sinaloa yang kuat di Meksiko.
Tetapi kelompok kriminal Meksiko lainnya, kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG), juga mencoba menjalin aliansi dengan geng-geng Ekuador untuk menguasai rute penyelundupan narkoba yang mengarah dari Ekuador ke Amerika Tengah dari pesaingnya di Sinaloa.
Pada bulan Juli, Presiden Guillermo Lasso mengatakan bahwa sistem penjara Ekuador melebihi kapasitas 30%.
Dia mengumumkan rencana untuk mempercepat proses pembebasan para narapidana yang telah menjalani sebagian besar waktu hukuman atau telah melakukan kejahatan ringan untuk mengurangi kepadatan.
Seorang komandan polisi mengatakan setidaknya lima narapidana telah dipenggal kepalanya sementara yang lain ditembak mati.
Komandan polisi Fausto Buenano mengatakan para tahanan juga telah melemparkan granat seperti dikutip dari BBC, Rabu (29/9/2021).
Gubernur regional mengatakan butuh 400 petugas polisi untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara yang menampung para tahanan yang memiliki hubungan dengan geng narkoba internasional.
Sepanjang tahun ini, lebih dari 150 orang tewas dalam kekerasan penjara di Ekuador.
Dalam insiden paling berdarah sejauh ini, 79 tahanan tewas dalam perkelahian serentak di bulan Februari lalu.
Lembaga Pemasyarakatan Litoral, tempat kerusuhan mematikan yang terjadi pada Selasa malam, dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di negara ini.
Komandan Polisi Buenano mengatakan bahwa narapidana dari satu sayap penjara telah merangkak melalui lubang untuk mendapatkan akses ke sayap yang berbeda, di mana mereka menyerang anggota geng saingan.
Polisi berhasil menjangkau enam juru masak yang terjebak di sayap tempat perkelahian terjadi dan menyelamatkan mereka.
Penjara Litoral menahan narapidana dari Los Choneros, sebuah geng di Ekuador yang diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba Sinaloa yang kuat di Meksiko.
Tetapi kelompok kriminal Meksiko lainnya, kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG), juga mencoba menjalin aliansi dengan geng-geng Ekuador untuk menguasai rute penyelundupan narkoba yang mengarah dari Ekuador ke Amerika Tengah dari pesaingnya di Sinaloa.
Pada bulan Juli, Presiden Guillermo Lasso mengatakan bahwa sistem penjara Ekuador melebihi kapasitas 30%.
Dia mengumumkan rencana untuk mempercepat proses pembebasan para narapidana yang telah menjalani sebagian besar waktu hukuman atau telah melakukan kejahatan ringan untuk mengurangi kepadatan.
(ian)