AS Sukses Uji Rudal Hipersonik, Sebut Momen Bersejarah

Selasa, 28 September 2021 - 14:44 WIB
loading...
AS Sukses Uji Rudal...
Desain sistem rudal Hypersonic Air-breathing Weapons Concept (HAWC) yang masih dalam pengembangan oleh DARPA Amerika Serikat. Foto/Raytheon Missiles and Defense Handout/via REUTERS
A A A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), dalam kemitraan dengan Raytheon Technologies, berhasil menguji coba rudal hipersonik . Washington menyebutnya momen bersejarah karena membuka peluang untuk operasi militer yang lebih efektif.

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), dalam sebuah pernyataan hari Senin (27/9/2021), mengatakan uji coba oleh Angkatan Udara dan Raytheon, berlangsung pekan lalu.



Senjata yang diuji terbang adalah Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWP).

DARPA, menuru keterangan di situs webnnya, telah mengeksplorasi teknologi yang melibatkan kecepatan hipersonik, lima kali lebih cepat daripada kecepatan suara.

"[Karena] menawarkan potensi operasi militer dari jarak yang lebih jauh dengan waktu respons yang lebih singkat dan efektivitas yang ditingkatkan dibandingkan dengan sistem militer saat ini," katanya.

“Tes penerbangan bebas HAWC adalah demonstrasi yang sukses dari kemampuan yang akan membuat rudal jelajah hipersonik menjadi alat yang sangat efektif untuk petempur kami,” kata Andrew “Tippy” Knoedler, manajer program HAWC di Kantor Teknologi Taktis DARPA, seperti dikutip dari Washington Examiner, Selasa (28/9/2021).

"Selangkah lebih dekat untuk mentransisikan HAWC ke program rekor yang menawarkan kemampuan generasi berikutnya kepada militer AS," ujarnya.

“Uji coba penerbangan bebas HAWC yang sukses adalah puncak dari bertahun-tahun kemitraan pemerintah dan industri yang sukses, di mana satu tim yang digerakkan oleh tujuan mencapai tujuan yang sangat menantang melalui kolaborasi yang intens,” papar Knoedler.

“Penerbangan bersejarah ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dedikasi industri, Angkatan Udara AS, dan personel uji terbang Angkatan Laut yang bertahan melalui pandemi untuk mewujudkan keajaiban.”

Uji coba senjata tanpa ledakan itu melibatkan scramjet buatan Northrop Grumman. Scramjet melepaskan rudal yang dibangun oleh Raytheon.



Tujuan dari misi tersebut adalah integrasi kendaraan, urutan pelepasan, pemisahan dari kendaraan peluncuran, pengapian booster, dan penerbangan. Semua tujuan tersebut terpenuhi.

“Ini adalah momen yang membuat sejarah, dan keberhasilan ini membuka jalan bagi sistem hipersonik jarak jauh yang terjangkau dalam waktu dekat untuk memperkuat keamanan nasional,” kata Colin Whelan, wakil presiden teknologi canggih di Raytheon Missiles and Defense, dalam sebuah pernyataan.

“Tes ini membuktikan bahwa kami dapat mengirimkan scramjet hipersonik operasional pertama, memberikan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan perang.”

Raytheon dan Northrop Grumman menandatangani kontrak tahun lalu untuk mengintegrasikan mesin scramjet Northrop Grumman ke senjata hipersonik buatan Raytheon.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)