Taliban Larang Anggotanya Selfie: Merusak Status!
loading...
A
A
A
“Jika kita terus bertindak seperti ini, Tuhan melarang, kita akan kehilangan sistem Islam kita,” imbuhnya.
Sejak menguasai Afghanistan, Taliban telah meluncurkan serangan pesona untuk memulihkan citra garis keras mereka dari era 1996-2001 ketika mereka melakukan eksekusi di depan umum, mencambuk pria yang tidak sholat di masjid, membatasi aktivitas perempuan setiap hari dan interpretasi ekstrim hukum Syariah Islam ditegakkan.
Namun, tampaknya Taliban tidak banyak mengubah nilai-nilai inti mereka seperti yang dikatakan Mullah Nooruddin Turabi dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bahwa eksekusi dan potong tangan adalah hukuman “penting” untuk menjaga keamanan di Afghanistan.
Juga, polisi moralitas Taliban di bawah kementerian kebajikan dan pencegahan kejahatan akan bertindak sesuai dengan aturan "buku saku", kata kepala kantor provinsi kementerian di Kandahar kepada The Guardian.
Buku saku itu memungkinkan penggunaan kekuatan untuk menegakkan interpretasi Taliban tentang Syariah. Aturan ini menyatakan bahwa perempuan hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka jika ditemani oleh wali laki-laki. Kontak perempuan dengan laki-laki juga harus dibatasi pada keluarga dekat.
Aturan memerintahkan shalat wajib dilakukan lima kali sehari dan memiliki ketentuan tentang panjang janggut untuk pria.
Sejak menguasai Afghanistan, Taliban telah meluncurkan serangan pesona untuk memulihkan citra garis keras mereka dari era 1996-2001 ketika mereka melakukan eksekusi di depan umum, mencambuk pria yang tidak sholat di masjid, membatasi aktivitas perempuan setiap hari dan interpretasi ekstrim hukum Syariah Islam ditegakkan.
Namun, tampaknya Taliban tidak banyak mengubah nilai-nilai inti mereka seperti yang dikatakan Mullah Nooruddin Turabi dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bahwa eksekusi dan potong tangan adalah hukuman “penting” untuk menjaga keamanan di Afghanistan.
Juga, polisi moralitas Taliban di bawah kementerian kebajikan dan pencegahan kejahatan akan bertindak sesuai dengan aturan "buku saku", kata kepala kantor provinsi kementerian di Kandahar kepada The Guardian.
Buku saku itu memungkinkan penggunaan kekuatan untuk menegakkan interpretasi Taliban tentang Syariah. Aturan ini menyatakan bahwa perempuan hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka jika ditemani oleh wali laki-laki. Kontak perempuan dengan laki-laki juga harus dibatasi pada keluarga dekat.
Aturan memerintahkan shalat wajib dilakukan lima kali sehari dan memiliki ketentuan tentang panjang janggut untuk pria.
(ian)