Desa-desa di China Ini Bayar Pasangan untuk Punya Banyak Anak
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China bulan lalu mengesahkan kebijakan meningkatkan batas jumlah keluarga yang diizinkan dengan memperbolehkan setiap pasangan memiliki tiga anak . Kebijakan ini diambil karena negara Tirai Bambu itu menghadapi krisis demografi yang membayangi.
Tetapi dengan banyak pasangan yang masih ragu untuk memperluas keluarga mereka, beberapa desa di China kini menawarkan insentif uang tunai untuk mendorong lebih banyak kelahiran.
Desa Huangzhugen, di kota Lianjiang provinsi Guangdong selatan, akan membayar penduduknya hingga USD510 atau sekitar Rp7 juta per bulan untuk bayi yang lahir setelah 1 September. Demikian laporan tabloid pemerintah Global Times pada tengah pekan yang dinukil dari CNN, Sabtu (25/9/2021).
Keluarga akan menerima subsidi bulanan sampai bayi mereka berusia 2 setengah tahun, yang bisa berjumlah lebih dari $15.000 atau jika dirupiahkan bisa mencapai Rp213 juta per bayi.
Menurut data resmi pendapatan tahunan rata-rata di Lianjiang adalah Rp46 juta per orang pada 2019.
Surat kabar lokal Zhanjiang Daily melaporkan bahwa subsidi, senilai total beberapa juta yuan, disumbangkan oleh seorang pria kaya di desa itu.
Kebijakan tiga anak adalah langkah terbaru dalam upaya pemerintah China untuk meningkatkan tingkat kesuburan negara di tengah populasi yang menua dengan cepat dan angkatan kerja yang menyusut.
Pemerintah China mengumumkan perubahan kebijakan hanya beberapa minggu setelah sensus 2020 diterbitkan, yang menunjukkan populasi China tumbuh pada tingkat paling lambat dalam beberapa dekade.
Bagian dari dorongan pemerintah telah memasukkan insentif keuangan di banyak bagian negara. Distrik Linze, di provinsi Gansu barat laut, menawarkan subsidi real estat senilai Rp88 juta untuk pasangan yang memiliki dua atau tiga anak, menurut Global Times. Pemerintah daerah juga berencana menawarkan subsidi tunai hingga Rp21 juta per bayi per tahun untuk keluarga dengan dua atau tiga anak.
Tetapi dengan banyak pasangan yang masih ragu untuk memperluas keluarga mereka, beberapa desa di China kini menawarkan insentif uang tunai untuk mendorong lebih banyak kelahiran.
Desa Huangzhugen, di kota Lianjiang provinsi Guangdong selatan, akan membayar penduduknya hingga USD510 atau sekitar Rp7 juta per bulan untuk bayi yang lahir setelah 1 September. Demikian laporan tabloid pemerintah Global Times pada tengah pekan yang dinukil dari CNN, Sabtu (25/9/2021).
Keluarga akan menerima subsidi bulanan sampai bayi mereka berusia 2 setengah tahun, yang bisa berjumlah lebih dari $15.000 atau jika dirupiahkan bisa mencapai Rp213 juta per bayi.
Menurut data resmi pendapatan tahunan rata-rata di Lianjiang adalah Rp46 juta per orang pada 2019.
Surat kabar lokal Zhanjiang Daily melaporkan bahwa subsidi, senilai total beberapa juta yuan, disumbangkan oleh seorang pria kaya di desa itu.
Kebijakan tiga anak adalah langkah terbaru dalam upaya pemerintah China untuk meningkatkan tingkat kesuburan negara di tengah populasi yang menua dengan cepat dan angkatan kerja yang menyusut.
Pemerintah China mengumumkan perubahan kebijakan hanya beberapa minggu setelah sensus 2020 diterbitkan, yang menunjukkan populasi China tumbuh pada tingkat paling lambat dalam beberapa dekade.
Bagian dari dorongan pemerintah telah memasukkan insentif keuangan di banyak bagian negara. Distrik Linze, di provinsi Gansu barat laut, menawarkan subsidi real estat senilai Rp88 juta untuk pasangan yang memiliki dua atau tiga anak, menurut Global Times. Pemerintah daerah juga berencana menawarkan subsidi tunai hingga Rp21 juta per bayi per tahun untuk keluarga dengan dua atau tiga anak.