Protes Kematian George Floyd Berlanjut di AS, WNI dalam Kondisi Aman

Senin, 01 Juni 2020 - 16:27 WIB
loading...
Protes Kematian George...
Kepolisian menjaga unjuk rasa di Taman Lafayette dekat Gedung Putih di Washington, AS, 31 Mei. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
A A A
CHICAGO - Aksi unjuk rasa memprotes meninggalnya George Floyd terus meluas ke berbagai penjuru Amerika Serikat. Sebanyak 25 kota di 16 negara bagian telah memberlakukan jam malam, sebagian diantaranya bahkan diperpanjang hingga hari Senin (1/6) pagi waktu setempat.

"Sampai dengan jam 12.00 Minggu malam (31/5) waktu Chicago, warga negara Indonesia (WNI) yang ada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan berada dalam keadaan baik dan aman. Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tersebut adalah Chicago (864 orang), Minneapolis-St. Paul (272), Detroit (334), Des Moines (36), Cincinnati (81), Columbus (277), Cleveland (68), Toledo (31), dan Dayton (27)," ungkap pernyataan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Chicago.

Di kawasan Midwest AS yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago, jam malam diberlakukan di kota-kota seperti Chicago (Illinois); Indianapolis (Indiana); Louisville (Kentucky); Detroit (Michigan); Minneapolis dan St. Paul (Minnesota); Kansas City (Missouri); Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, dan Toledo (Ohio); dan Milwaukee dan Madison (Wisconsin).

"Sementara khusus kota Chicago, pusat distrik bisnis dan area downtown Loop ditutup Pemerintah Kota dan hanya dapat diakses pemilik bisnis dan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Sementara di Minnesota, aparat menutup seluruh akses jalan tol," papar KJRI Chicago.

Adapun, 16 negara bagian juga tercatat telah mengaktifkan tentara cadangan Garda Nasional untuk membantu menjaga keamanan, termasuk 6 dari wilker KJRI Chicago yaitu Illinois, Indiana, Kentucky, Minnesota, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin. Sisanya adalah negara bagian Colorado, Georgia, North Carolina, Pennsylvania, South Carolina, Tennessee, Texas, Utah, dan Washington.

Aksi protes tercatat terus berlanjut pada hari Minggu (31/5) hingga Senin dini hari di beberapa kota di Midwest, khususnya Chicago, Minneapolis dan St. Paul, meskipun telah diberlakukan perintah jam malam. "Seperti pada hari-hari sebelumnya, aksi demonstrasi dimulai dengan damai pada sore harinya, namun berubah menjadi aksi anarkis di malam hari dan berlanjut hingga pagi dini hari. Aksi anarkis yang dilakukan demonstran antara lain perusakan, pelemparan batu ke arah petugas dan fasilitas umum, penjarahan toko-toko, dan pembakaran kendaraan kepolisian," ungkap KJRI Chicago.

Menyikapi perkembangan situasi, KJRI Chicago terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi. Selain itu, himbauan juga terus didiseminasikan KJRI kepada warga melalui media sosial dan layanan pesan singkat guna memastikan warga selalu mendapatkan informasi terkini, tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, serta segera melaporkan ke Hotline 24 jam KJRI apabila terdapat warga Indonesia yang memerlukan bantuan.

Berbeda dengan unjuk rasa yang mengeskalasi pada malam sebelumnya, para pendemo di kota Minneapolis hingga Minggu (31/5) dinihari diberitakan tidak lagi melakukan penjarahan serta pengrusakan properti dan hanya ditemukan sejumlah kecil aksi pembakaran.

"Dalam hal ini Gubernur Minnesota Tim Walz mengapresiasi peran serta warga untuk turut menjaga agar toko-toko tidak menjadi korban penjarahan atau pengrusakan sebagaimana aksi sebelumnya," papar KJRI Chicago.

Gubernur dalam konferensi pers Minggu pagi juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tim aparat keamanan, yang merupakan gabungan antara kepolisian lokal dengan lebih kurang 5.025 tentara Garda Nasional, dalam membubarkan aksi massa secara cepat dan efektif.

"Hingga Minggu dinihari tercatat 100 orang telah ditahan, sebagian besar karena pasal kepemilikan senjata. Menurut media setempat, dari yang ditangkap 20% diketahui berasal dari luas Negara Bagian Minnesota," ungkap KJRI Chicago.

Pada Minggu sore, para pengunjuk rasa kembali berkumpul di lokasi tempat George Floyd ditangkap lalu bergerak menuju Minnesota State Capital di kawasan pusat kota Minneapolis. Massa juga sempat memasuki dan memblokir jalan tol I-94 dan I-35 yang menimbulkan kemacetan panjang. Pemerintah setempat menutup seluruh ruas tol menuju Minneapolis dan St. Paul pada pukul 17.00. Hingga pukul 21.00 massa diketahui masih terus berkumpul di kawasan pusat kota Minneapolis.

Kepala polisi Minneapolis, Medaria Arradondo memutuskan memecat keempat anggota polisi yang terlibat dalam kematian George Floyd dengan alasan pelanggaran humaniti dan pelanggaran terhadap sumpah anggota kepolisian. Ia juga menyampaikan secara langsung pada keluarga Floyd rasa berdukanya dan menyatakan turut merasakan kehilangan yang dirasakan mereka.

Sementara, Philonise Floyd, saudara George, dalam wawancara dengan CNN mengatakan bahwa meskipun meminta protes dilakukan secara damai, namun warga menginginkan keadilan sehingga bertindak seperti apa yang terjadi. Warga kulit hitam menurutnya sudah muak melihat kaumnya terus terbunuh, sehingga kini mereka bangkit untuk menuntut kebenaran.

Philonise juga menyampaikan pada Arradondo bahwa keluarganya menuntut ketiga petugas lainnya yang terlibat ditangkap. Meski menurut Arradondo kewenangan menuntut ketiganya ada di tangan Jaksa Wilayah namun Philonese menilai bukti-bukti yang ada sudah cukup untuk membuat ketiganya dipecat dan ditangkap.

Gubernur Tim Waltz dalam keterangan persnya mengumumkan bahawa Jaksa agung Minnesota menurut rencana akan mengambil alih proses hukum terhadap Derek Chauvin, petugas kepolisian yang tengah didakwa menyebabkan kematian George Floyd, dari pihak jaksa wilayah Hennepin County. Sidang pertama untuk Chauvin dijadwalkan untuk diadakan pada hari Senin, (1/6) dengan agenda pembacaan dakwaan.

Pada hari Minggu sore pengunjuk rasa kembali berkumpul di lokasi tempat George Floyd ditangkap. Mereka kemudian bergerak menuju Minnesota State Capital di kawasan pusat kota Minneapolis. Massa juga sempat masuk dan melakukan pemblokiran di jalan tol I-94 dan I-35, sehingga menimbulkan kemacetan panjang.

Di sore hari, terdapat sebuah insiden di mana sebuah truk trailer melaju kencang mencoba menerobos di jalan tol I-35 yang tengah dilalui dan diblokir oleh para demonstran. Walaupun tidak ada demonstran yang terluka, insiden ini memancing emosi para demonstran yang sebelumnya masih tenang.

Supir truk tersebut sempat dihakimi massa, namun berhasil dievakuasi polisi ke RS, ditahan polisi, dan dituntut. Pada pukul 12 malam massa masih terus berkumpul di kawasan pusat kota Minneapolis. Terdapat 150 orang yang telah ditangkap Minggu malam ini.

Pada aksi massa hari Sabtu-Minggu, hampir seluruh pertokoan di sepanjang jalan Michigan dan State (salah satu kawasan pusat perbelanjaan di downtown Chicago atau Loop), serta kawasan River North dan Old Town dirusak dan dijarah, termasuk toko-toko besar seperti Macy’s, Walgreens, Zara, dan Nike serta beberapa mobil polisi dirusak dan dibakar.

Anggota Dewan Kota Chicago dari Distrik ke-42, Brendan Reilly dikutip media mengatakan bahwa para penjarah secara terorganisir menyasar pertokoan dan bisnis di kawasan Loop dengan menggunakan beberapa truk kecil. Tidak hanya toko-toko dan ritel besar, bank dan mesin ATM hampir seluruh bank di kawasan Loop juga menjadi sasaran penjarahan, bahkan termasuk mesin dispenser mariyuana (cannabis).

Mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan berlangsung hari Minggu siang dan mencegah datangnya lebih banyak demonstran, otoritas Chicago untuk sementara waktu menghentikan seluruh jaringan kereta dan bus umum yang melewati kawasan Loop; menutup beberapa akses jalan ke arah Loop, termasuk 5 jalur keluar jalan tol; serta tidak menurunkan seluruh jembatan angkat yang menuju Loop yang telah dinaikkan sejak Sabtu sore. Polisi juga hanya memberikan akses masuk kepada warga yang bekerja atau tinggal di kawasan tersebut.

Peritel Target Minggu siang (31/5) memutuskan untuk menutup sementara 7 tokonya di Chicago, khususnya 5 yang berada di sekitar Loop (Hyde Park, West Loop, South Loop, Streeterville, dan State Street).

Gubernur Illinois J.B. Pritzker pada Minggu sore memenuhi permintaan Walikota Chicago Lori Lightfoot, mengaktifkan 375 pasukan Garda Nasional untuk membantu kepolisian Chicago menjaga penutupan jalan, namun tidak untuk berhadapan dengan para demonstran.

Aksi demonstrasi yang terjadi di pusat kota Chicago pada Minggu malam pada umumnya berlangsung damai. Saat berlakunya jam malam pada jam 21.00, massa masih dilaporkan berkeliling di kawasan pusat kota dan memblokir jalanan yang mereka lalui. Pukul 21.45, polisi Negara Bagian Illinois melaporkan penutupan sejumlah jalanan oleh para demonstran saat mereka mulai bergerak menuju pinggiran kota Chicago.

Meski di pusat kota Chicago kondisi relatif tenang, tidak demikian di pinggiran kota. Pada Minggu sore aksi perusakan dan penjarahan terjadi di Englewood, 12 km sebelah selatan Chicago yang didominasi warga kulit hitam, dan mengakibatkan dua toko terbakar. Polisi menutup sejumlah jalan untuk membatasi gerak para demonstran. Sebaliknya demonstran juga sempat menutup jalan raya di tepi danau (Lake Shore Drive), sehingga menimbulkan kemacetan.

Aksi penjarahan dan perusakan juga terjadi Minggu sore di sejumlah kawasan pinggiran kota yang berjarak 20 km dari Chicago, antara lain di Evanston (utara), serta di Tinley Park, Blue Park, dan Calumet City (selatan). Massa menjarah sejumlah toko, antara lain toko pakaian dan groceries di Chatham, serta pusat pertokoan South Avenue.

Di Aurora, kota terbesar kedua di Illinois (60 km barat Chicago), massa pada awalnya berkumpul di depan kantor polisi, namun kericuhan pecah dan massa mulai melakukan aksi anarkis melakukan aksi perusakan dan menjarah beberapa toko di kawasan pusat kota. Setidaknya sebuah mobil polisi sempat dibakar massa. Namun, memasuki jam malam, massa mulai bergerak membubarkan diri.

Setidaknya terdapat 5 kota di sekitar Chicago, yaitu Aurora, Oak Lawn, Orland Park, Tinley Park dan Blue Park menetapkan jam malam untuk Minggu (20.00/21.00) hingga Senin (05.00/06.00).

Walikota Detroit Mike Duggan Minggu siang mengumumkan jam malam untuk hari Minggu malam (20.00) s/d Senin (05.00), setelah polisi menahan 84 orang dalam aksi protes Minggu dini hari (meningkat dari 60 di hari sebelumnya). Mayoritas yang ditangkap berasal dari kawasan pinggiran Detroit, 2 orang dari Ohio dan Tennessee.

Duggan juga menyampaikan adanya kelompok demonstran yang memang berniat melakukan perusakan. Mereka tampak terorganisir, serta dilengkapi HT dan membawa truk suplai. Namun, Duggan menambahkan, skala kerusakan di Detroit masih belum sebesar kota-kota lainnya, seperti Minneapolis.

Sekitar 400 demonstran kembali berkumpul di kantor polisi Detroit Minggu sore hingga pukul 20.00 yang merupakan waktu dimulainya jam malam (s/d Senin pukul 05.00). Polisi mulai bergerak membubarkan massa pukul 20.45 dengan gas air mata.

Di kota Indianapolis dilaporkan setidaknya 30 gedung/toko mengalami kerusakan dan 27 orang ditangkap dalam aksi demonstrasi sejak Sabtu malam yang berlangsung s/d Minggu dinihari pukul 04.30. Aksi protes di hari Minggu sore-malam, berlangsung relatif tenang, dan bubar setelah jam malam berlaku.

Pada Minggu dinihari, pihak kepolisian kota Louisville menangkap lebih dari 40 orang pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis seperti penjarahan dan pencurian. Lima orang petugas kepolisian juga menjadi sasaran aksi penembakan namun tidak ada yang terluka. Meskipun jumlah pengunjuk rasa relatif lebih kecil dibanding malam sebelumnya, namun walikota Fischer tatap memberlakukan jam malam hingga Senin pagi. Pada Minggu sore-malam kondisi relatif terkendali. Setelah berlaku jam malam (20.00), polisi mulai membubarkan massa yang berkumpul di Hall of Justice dengan gas air mata.

Di kota Lincoln 21 orang demonstran ditangkap pada aksi demonstrasi Minggu dini hari. Selain itu juga dilaporkan 2 orang anggota polisi yang mengalami cedera saat bertugas mengamankan aksi. Sementara pada unjuk rasa Minggu sore-malam aksi berakhir pukul 23.00 setelah dibubarkan paksa polisi dengan gas air mata dan beberapa orang ditangkap.

Aksi unjuk rasa kembali terjadi di beberapa kota di Ohio pada Minggu sore, diantaranya di kota Cincinnati pengunjuk rasa berkumpul di Inwood Park dan depan pengadilan Hamilton County serta berlanjut ke Balai Kota hingga pukul 21.00. Massa yang semula mengabaikan perintah jam malam akhirnya dibubarkan paksa polisi setelah berlakunya jam malam. 100 orang dilaporkan ditangkap polisi.

Di kota Toledo demonstran berkumpul di depan Franklin Park Mall pada Minggu sore, kemudian bergerak menuju pusat kota setelah malam. Polisi tampak berjaga-jaga aksi yang berjalan damai. Ribuan demonstran yang berkumpul dan berjalan kaki di sekitar pusat kota membubarkan diri setelah jam malam.

Sementara di kota Dayton, sekitar 100 pengunjuk rasa yang berkumpul sejak Minggu siang mulai membubarkan diri setelah polisi mengingatkan mengenai jam malam yang mulai berlaku pukul 19.00 malam. Sekitar 10 pengunjuk rasa ditangkap karena melanggar jam malam. (Baca Juga: Jurnalis Rusia Jadi Korban Demonstrasi di AS, Moskow Kesal)

Demikian halnya di kota Columbus, aksi damai yang berlangsung sejak Minggu siang di Statehouse terpaksa dibubarkan aparat menggunakan semprotan pepper spray menjelang jam malam. Garda Nasional dilaporkan berjaga di sejumlah titik di pusat kota Columbus, yang juga menerapkan jam malam sejak Minggu (22.00) s/d Senin (06.00).

Pemerintah kota Cleveland (Ohio) menerapkan ‘jam malam’ sejak hari Minggu (31/5) pukul 12.00 siang hingga Senin pagi pukul 08.00. Sebagian besar toko-toko di Cleveland yang terkena aksi penjarahan pada Minggu dini hari (yang baru saja dibuka kembali setelah relaksasi kebijakan stay-at-home Covid-19) ditutup kembali sampai masa yang tidak ditentukan. Sementara toko-toko lain yang tidak terkena jarahan juga ikut tutup mengantisipasi aksi demonstrasi lanjutan. (Baca Juga: Trump Disebut Bersembunyi di Bunker Saat Terjadi Demonstrasi di Depan Gedung Putih)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)