Ini 4 Presiden Paling Korup di Dunia

Rabu, 22 September 2021 - 18:00 WIB
loading...
A A A
Mobutu Sese Seko adalah Presiden Zaire atau sekarang bernama Kongo. Ia memerintah sejak tahun 1965 hingga tahun 1997. Sebelum menyandang nama Mobutu Sese Seko, nama aslinya adalah Joseph Desire Mobutu.

Nama lama itu kemudian ia ubah sendiri menjadi Mobutu Sese Seko, yang berarti sangat agung. Pergantian nama dilakukan Seko karena ia menganggap dirinya ksatria kukuh yang dikaruniai keterampilan, kecerdikan, dan sanggup memenangkan segala macam pertempuran.

Sejarah mencata, Seko dua kali melakukan kudeta di Kongo. Pertama saat mengkudeta pemerintahan nasionalis Patrice Lumumba dan dia kemudian menyatakan diri sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Kongo.

Pada tahun 1965, Seko mengkudeta pemerintahan Presiden Joseph Kasavubu. Ia lalu mendeklarasikan diri sebagai penguasa Kongo hingga lima tahun ke depan. Sejak saat itu ia menjadi orang yang paling berkuasa di Kongo hingga dipilih secara resmi pada tahun 1970.

Setahun kemudian, Seko mengganti nama Kongo menjadi Republik Zaire. Ia lalu melancarkan kampanye anti-Eropa dan gencar mengkampanyekan budaya Afrika. Ia juga menasionalisasi semua perusahaan Eropa yang ada di negaranya. Selebihnya ia mengusir semua jenis usaha yang dibangun oleh orang-orang Eropa. Langkah seperti itu tanpa disadarinya menyebabkan ekonomi Zaire turun drastis dan terseok-seok.

Kedudukan yang ia raih justru menempatkannya ke lingkaran kleptokrasi. Ia bekerja sedikit untuk negara, namun mengeruk harta negara sebanyak-banyaknya. Pada tahun 1984, kekayaannya ditaksir mencapai USD 4 miliar, yang mayoritas didapat dari hasil korupsi.

Baca Juga: Berangus Korupsi, Afrika Berguru pada KPK RI
3.Slobodan Milosevic

Slobodan Milosevic adalah Presiden Serbia dan Yugoslavia. Ia menjabat Presiden Serbia pada 1989-1997 dan kemudian menjabat Presiden Republik Federal Yugoslavia pada 1997-2000.

Milosevic mengundurkan diri dari kursi kepresidenan Yugoslavia di tengah demonstrasi setelah pemilihan presiden yang disengketakan pada 24 September 2000, dan ditangkap oleh otoritas federal Yugoslavia pada 31 Maret 2001 atas dugaan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan penggelapan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2101 seconds (0.1#10.140)