AS Akui Produksi Lima Bomber Siluman B-21 Baru, Bukan Dua Pesawat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menyebut pesawat B-21 sebagai pembom siluman generasi berikutnya, yang dirancang membawa senjata konvensional dan nuklir.
B-21 diharapkan mulai menggantikan armada pembom B-1B dan B-2 yang menua setelah mulai beroperasi pada pertengahan 2020-an.
Angkatan Udara AS (USAF) menginginkan hingga 200 pesawat dari total biaya USD631 juta untuk satu pesawat.
“Kontraktor pertahanan Northrop Grumman sedang membangun lima pembom strategis B-21 Raidar baru di pabrik Palmdale, California, dan bukan dua, seperti yang dilaporkan sebelumnya,” ungkap Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall.
“Kita telah hidup dari investasi armada pembom yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, tetapi itu berubah dengan cepat,” ujar Kendall, berbicara di pabrik Palmdale pada Senin (20/9/2021), dikutip DefenseNews.
“Saat saya berbicara sekarang ada lima pesawat uji yang diproduksi di jalur produksi B-21 di Air Force Plant 42,” tutur dia.
Dia menambahkan, “Anda tidak akan pernah mendengar saya membuat prediksi optimis tentang program itu. Semua program memiliki risiko dan hal yang sama berlaku untuk B-21, tetapi setidaknya pada titik ini, program tersebut membuat kemajuan yang baik untuk kapasitas lapangan yang sebenarnya.”
B-21 diharapkan mulai menggantikan armada pembom B-1B dan B-2 yang menua setelah mulai beroperasi pada pertengahan 2020-an.
Angkatan Udara AS (USAF) menginginkan hingga 200 pesawat dari total biaya USD631 juta untuk satu pesawat.
“Kontraktor pertahanan Northrop Grumman sedang membangun lima pembom strategis B-21 Raidar baru di pabrik Palmdale, California, dan bukan dua, seperti yang dilaporkan sebelumnya,” ungkap Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall.
“Kita telah hidup dari investasi armada pembom yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, tetapi itu berubah dengan cepat,” ujar Kendall, berbicara di pabrik Palmdale pada Senin (20/9/2021), dikutip DefenseNews.
“Saat saya berbicara sekarang ada lima pesawat uji yang diproduksi di jalur produksi B-21 di Air Force Plant 42,” tutur dia.
Dia menambahkan, “Anda tidak akan pernah mendengar saya membuat prediksi optimis tentang program itu. Semua program memiliki risiko dan hal yang sama berlaku untuk B-21, tetapi setidaknya pada titik ini, program tersebut membuat kemajuan yang baik untuk kapasitas lapangan yang sebenarnya.”