Kecam Pembunuhan George Floyd, Ahmadinejad Kutip Lirik Lagu Tupac
loading...
A
A
A
TEHERAN - Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad turut angkat bicara mengenai pembunuhan George Floyd oleh polisi Amerika Serikat (AS) di Minessota. Dalam kecamannya terhadap kejadian itu, Ahmadinejad mengutip lirik lagu legeda musik hip hop AS, Tupac Shakur.
Melalui akun Twitternya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (1/6/2020), Ahmadinejad mengatakan, pembunuhan Floyd adalah sesuatu yang menganggu dan mengecewakan, dan ini adalah hasil dari tatanan dunia yang ada saat ini.
"Skema kekuatan dunia adalah untuk menyebabkan perpecahan agar semua masyarakat di bawah kendali. Pembunuhan George Floyd sangat mengganggu dan mengecewakan, dan adalah hasil dari tatanan dunia saat ini yang harus kita satukan," kicaunya.
Di akhir kicauannya, Ahmadinejad mengambil lirik Tupac dari lagunya yang berjudul Changes yang berbunyi "Pull the trigger, kill a Nigga, he's a hero". Lagu ini menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat Afrika-Amerika di AS dan bagaimana polisi sering dianggap "pahlawan" ketika mereka menindak atau menembak orang kulit hitam.
Namun, pernyataan Ahmadinejad tersebut mengundang kontroversi karena penggunaan kata-kata "nigga" di dalamnya, yang berarti negro. Kata-kata tersebut dianggap rasis, terutama jika diucapkan bukan oleh orang Afrika-Amerika.
Melalui akun Twitternya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (1/6/2020), Ahmadinejad mengatakan, pembunuhan Floyd adalah sesuatu yang menganggu dan mengecewakan, dan ini adalah hasil dari tatanan dunia yang ada saat ini.
"Skema kekuatan dunia adalah untuk menyebabkan perpecahan agar semua masyarakat di bawah kendali. Pembunuhan George Floyd sangat mengganggu dan mengecewakan, dan adalah hasil dari tatanan dunia saat ini yang harus kita satukan," kicaunya.
Di akhir kicauannya, Ahmadinejad mengambil lirik Tupac dari lagunya yang berjudul Changes yang berbunyi "Pull the trigger, kill a Nigga, he's a hero". Lagu ini menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat Afrika-Amerika di AS dan bagaimana polisi sering dianggap "pahlawan" ketika mereka menindak atau menembak orang kulit hitam.
Namun, pernyataan Ahmadinejad tersebut mengundang kontroversi karena penggunaan kata-kata "nigga" di dalamnya, yang berarti negro. Kata-kata tersebut dianggap rasis, terutama jika diucapkan bukan oleh orang Afrika-Amerika.
(esn)