AS Sebut Rusia Ancaman Lebih Besar Dibandingkan China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Kebijakan, Colin Kahl mengatakan, Rusia mungkin menjadi sumber tantangan keamanan yang lebih besar bagi AS dan Eropa dibanding dengan China. Kahl menyebut, Rusia masih menjadi ancaman terbesar, setidaknya untuk jangka pendek.
“Di tahun-tahun mendatang, Rusia mungkin benar-benar mewakili tantangan keamanan utama yang kita hadapi dalam domain militer untuk AS dan tentu saja untuk Eropa,” ucap Kahl saat berbicara di Konferensi Militer Baltik.
“Rusia adalah musuh yang semakin tegas yang tetap bertekad untuk meningkatkan pengaruh globalnya dan memainkan peran yang mengganggu di panggung global, termasuk melalui upaya untuk memecah belah Barat,” sambungnya.
Dia mengatakan bahwa sementara China mungkin menjadi "ancaman yang berjalan cepat" bagi Washington dan sekutunya, Rusia mungkin menjadi masalah yang lebih besar dalam jangka pendek dilihat dari perilakunya di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan dunia maya.
"Terlalu sering, Moskow mengikis transparansi dan prediktabilitas, menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuannya, mendukung kelompok proksi untuk menabur kekacauan dan keraguan, merusak tatanan internasional berbasis aturan," katanya.
“AS terus memantau dengan cermat aktivitas militer Rusia di sepanjang sisi timur NATO dan di wilayah Laut Hitam,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/9/2021).
Washington, papar Kahl, akan berinteraksi dengan Rusia dari posisi kekuatan kolektif. Dia mencatat bahwa pasukan militer AS di Eropa tetap kuat dan fleksibel, untuk memastikan pencegahan yang kredibel, dan efektif.
Pada saat yang sama, tuturnya, AS tidak mengesampingkan opsi untuk melanjutkan dialog dengan Moskow jika pemerintah Rusia mengubah perilakunya.
“Di tahun-tahun mendatang, Rusia mungkin benar-benar mewakili tantangan keamanan utama yang kita hadapi dalam domain militer untuk AS dan tentu saja untuk Eropa,” ucap Kahl saat berbicara di Konferensi Militer Baltik.
“Rusia adalah musuh yang semakin tegas yang tetap bertekad untuk meningkatkan pengaruh globalnya dan memainkan peran yang mengganggu di panggung global, termasuk melalui upaya untuk memecah belah Barat,” sambungnya.
Dia mengatakan bahwa sementara China mungkin menjadi "ancaman yang berjalan cepat" bagi Washington dan sekutunya, Rusia mungkin menjadi masalah yang lebih besar dalam jangka pendek dilihat dari perilakunya di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan dunia maya.
"Terlalu sering, Moskow mengikis transparansi dan prediktabilitas, menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuannya, mendukung kelompok proksi untuk menabur kekacauan dan keraguan, merusak tatanan internasional berbasis aturan," katanya.
“AS terus memantau dengan cermat aktivitas militer Rusia di sepanjang sisi timur NATO dan di wilayah Laut Hitam,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/9/2021).
Washington, papar Kahl, akan berinteraksi dengan Rusia dari posisi kekuatan kolektif. Dia mencatat bahwa pasukan militer AS di Eropa tetap kuat dan fleksibel, untuk memastikan pencegahan yang kredibel, dan efektif.
Pada saat yang sama, tuturnya, AS tidak mengesampingkan opsi untuk melanjutkan dialog dengan Moskow jika pemerintah Rusia mengubah perilakunya.
(esn)