Aliansi dengan AS dan Inggris, Australia Bakal Dipasok Rudal Jelajah Tomahawk

Jum'at, 17 September 2021 - 08:07 WIB
loading...
Aliansi dengan AS dan...
Rudal Serangan Darat Tomahawk (TLAM) diluncurkan dari kapal penjelajah rudal USS Cape St. George di Laut Mediterania timur, 23 Maret 2003. Foto/US Navy/Intelligence Specialist 1st Class Kenneth Moll/REUTERS
A A A
CANBERRA - Australia mengumumkan akan memperoleh rudal jelajah jarak jauh Tomahawk , tak lama setelah menjalin aliansi baru dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Aliansi itu dibentuk untuk memperkuat kemampuan militer dalam menghadapi meningkatnya persaingan dengan China.

“Kami akan meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh kami, termasuk rudal jelajah Tomahawk yang akan diterjunkan ke kapal perusak kelas Hobart Angkatan Laut Australia dan rudal gabungan udara-ke-permukaan yang diperluas untuk kemampuan Angkatan Udara Australia kami,” kata Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan kepada wartawan di Canberra, Kamis (16/9/2021) petang.

Baca juga: Buntut Aliansi AUKUS, Australia Jadi Target Empuk China

Australia juga akan memperoleh armada kapal selam nuklir baru sebagai bagian dari pakta trilateral dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Akuisisi yang direncanakan yang datang sebagai bagian dari pakta yang diumumkan dalam pertemuan video oleh Morrison, mitranya dari Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden pasti akan menimbulkan keributan di Beijing.

Langkah itu juga mendapat penolakan cepat dari Prancis, yang telah merundingkan penjualan kapal selam konvensional bernilai miliaran dollar ke Australia.

Biden mengatakan pekerjaan untuk memungkinkan Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir akan memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan paling modern yang dibutuhkan untuk bermanuver dan bertahan melawan ancaman yang berkembang pesat.

Kapal selam, kata pemimpin ketiga negara, tidak akan bersenjata nuklir, dan hanya didukung dengan reaktor nuklir.

Ketiga pemimpin itu tidak menyebut China dalam pembukaan kemitraan, yang dijuluki AUKUS. Nama aliansi itu tak lain adalah akronim dari ketiga negara.

"Dunia kita menjadi lebih kompleks, terutama di sini di kawasan kita, Indo-Pasifik. Ini memengaruhi kita semua. Masa depan Indo-Pasifik akan berdampak pada semua masa depan kita," kata Morrison.

Baca juga: AS, Australia dan Inggris Bentuk Aliansi Pertahanan Nuklir untuk Lawan China

Johnson mengatakan ketiga negara akan bekerja bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di Indo-Pasifik.

Pada kunjungan pekan lalu ke Asia Tenggara, Wakil Presiden AS Kamala Harris menuduh Beijing melakukan tindakan yang mengancam tatanan internasional berbasis aturan, khususnya klaim agresifnya di Laut China Selatan, di mana sengketa wilayah sering pecah antara China dan tetangganya dalam beberapa tahun terakhir.

Perwakilan teknis dan Angkatan Laut dari tiga negara akan menghabiskan 18 bulan ke depan untuk memutuskan bagaimana melakukan upgrade Australia, yang menurut Johnson akan menjadi salah satu proyek paling kompleks dan menuntut secara teknis di dunia, yang berlangsung selama beberapa dekade.

Selain armada kapal selam, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AUKUS akan menggabungkan kekuatan pada artificial intelligence (AI), khususnya AI yang diterapkan pada teknologi kuantum dan beberapa kemampuan bawah laut.

Pejabat administrasi Biden berulang kali menggarisbawahi betapa "unik" keputusan itu, dengan Inggris menjadi satu-satunya negara lain yang pernah dibantu AS untuk membangun armada nuklir.

"Teknologi ini sangat sensitif," kata pejabat itu, seperti dikutip Straits Times. "Kami melihat ini sebagai satu kali saja."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Penasaran dengan...
Trump Penasaran dengan Pangeran Mohammed bin Salman: Bagaimana Anda Tidur di Malam Hari?
Pendiri Ben & Jerrys...
Pendiri Ben & Jerry's Ditangkap karena Protes Perang Brutal Israel di Gaza
Mengejutkan, Rudal Houthi...
Mengejutkan, Rudal Houthi Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur Siluman F-35 dan F-16 AS
AS Kerahkan Kapal Selam...
AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China
Jenderal Amerika: Perang...
Jenderal Amerika: Perang Ukraina Bisa Picu Konflik Militer Langsung AS-Rusia!
India Klaim Kerjai Sistem...
India Klaim Kerjai Sistem Rudal China yang Dikerahkan Pakistan dalam Pertempuran
Prabowo Undang PM Australia...
Prabowo Undang PM Australia Tinggal di Padepokannya: Saya Ajak Naik Kuda
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Hadiahi Trump Pesawat...
Hadiahi Trump Pesawat Boeing 747-8, Qatar Pastikan Tak Ada Udang di Balik Batu
Rekomendasi
Ketum GP Ansor Perintahkan...
Ketum GP Ansor Perintahkan Revitalisasi Gerakan Baritim Nasional
Roy Suryo Dicecar 24...
Roy Suryo Dicecar 24 Pertanyaan di Polda Metro Jaya terkait Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Produksi Kopi Gayo Ditarget...
Produksi Kopi Gayo Ditarget Naik 160 Persen di 2027 Jadi 2 Ton per Hektare
Berita Terkini
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur Rafale India, Indonesia Tetap Beli 42 Unit Rp133,9 Triliun?
Ketika Pilot Pakistan...
Ketika Pilot Pakistan Tembak Jatuh Jet Rafale India: Perintah Bunuh dan Teriakan Allahu Akbar
Rusia Dinyatakan Bersalah...
Rusia Dinyatakan Bersalah Merudal Jatuh Malaysia Airlines MH17, PM Anwar Ibrahim Sambangi Putin
Jose Mujica Meninggal,...
Jose Mujica Meninggal, Selamat Jalan Presiden Termiskin di Dunia
Trump Penasaran dengan...
Trump Penasaran dengan Pangeran Mohammed bin Salman: Bagaimana Anda Tidur di Malam Hari?
PM Pakistan kepada India:...
PM Pakistan kepada India: Kami Siap untuk Perang dan Damai, Kesombonganmu Jadi Debu!
Infografis
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Golden Dome, Perisai Rudal Canggih AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved