Buntut Aliansi AUKUS, Australia Jadi Target Empuk China

Jum'at, 17 September 2021 - 07:45 WIB
loading...
Buntut Aliansi AUKUS,...
Menhan dan Menlu AS Lloyd J. Austin III dan Antony Blinken bertemu Menlu dan Menhan Australia Marise Payne dan Peter Dutton di Washington, 17 September 2021. Foto/Twitter @SecBlinken
A A A
BEIJING - Kemarahan China atas aliansi AUKUS antara Australia , Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah meningkat. Media Partai Komunis China pada Jumat (17/9/2021) menganggap aliansi itu membuat Canberra menjadi sasaran empuk meriam Beijing.

Global Times, dalam editorialnya, mengeklaim bahwa kesepakatan baru itu membuat Australia menjadi terbuka. Inti dari pakta AUKUS adalah berbagi teknologi pertahanan nuklir di antara ketiga negara, termasuk kapal selam.



“Di antara semua sekutu AS, keputusan yang dibuat Australia untuk memperoleh teknologi kapal selam dari AS adalah indikasi paling jelas dari dukungan Canberra terhadap gagasan Washington tentang sistem internasional untuk menahan kebangkitan ekonomi China,” bunyi editorial tersebut.

“Sebagai negara merdeka untuk menjadi pion AS, taruhannya terlalu tinggi untuk Canberra. Australia dapat menghadapi konsekuensi paling berbahaya dari menjadi umpan meriam jika terjadi pertikaian militer di wilayah tersebut," lanjut editorial Global Times.

“Yang lebih konyol lagi adalah bahwa Australia juga perlu membayar tagihan karena memainkan peran sebagai umpan meriam, dan merusak hubungannya dengan Prancis, yang para pemimpinnya pasti kesal karena tiba-tiba mengetahui bahwa kontrak kapal selam senilai USD90 miliar dengan Australia dapat dibatalkan.”

Sebelumnya hari ini, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton membalas kritik "tidak dewasa" China terhadap pembentukan aliansi AUKUS.

Berbicara kepada Sky News Australia, Dutton menepis kemarahan yang datang dari Beijing.

“Saya pikir beberapa propaganda yang kami lihat dari sejumlah juru bicara atau media yang berbicara atas nama Partai Komunis China, terus terang, saya pikir mereka membuat kasus untuk kita," ujarnya.

"Saya pikir komentar mereka kontra-produktif dan tidak dewasa dan terus terang memalukan," katanya lagi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
Seteru Memanas, Menteri...
Seteru Memanas, Menteri Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Pencuri Tas Menteri...
Pencuri Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem Ditangkap, Polisi Ungkap Sosoknya
Rekomendasi
Rampok Minimarket, Oknum...
Rampok Minimarket, Oknum Polisi di Kudus Ditangkap Polres Pati
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
Panggung Spektakuler...
Panggung Spektakuler TOP 4 Indonesian Idol Season XIII Hadirkan Kolaborasi Spesial dengan Juicy Luicy!
Berita Terkini
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
29 menit yang lalu
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
1 jam yang lalu
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
2 jam yang lalu
3 Kasus Penembakan Paling...
3 Kasus Penembakan Paling Berdarah di Kashmir, Terbaru Bikin India-Pakistan di Ambang Perang
2 jam yang lalu
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
4 jam yang lalu
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
4 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Tuduh...
Amerika Serikat Tuduh Satelit China Dukung Houthi Yaman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved